Minggu, 16 Maret 2014

Sinopsis MIMI Episode 4 (END)

Episode 4 di mulai lagi dengan adegan terakhir episode 3. Saat mimi selesai bersiap-siap jam sudah menunjukan pukul 6.38. Mimi yang melihat jam itu teringat dengan mimpi/bayangan aneh yang ia liat dulu. Bayangan-bayangan tentang jam tangan, ambulan, dan kecelakaan. Mimi merasa ada hal buruk yang akan terjadi. Ia pun berusaha menghubungi minwo, tapi posel minwo tidak bisa dihubungi. Mimi pun meninggalkan pesan suara untuk minwo. Mimi berkata kalau ia akan menemui minwo, tapi ia minta mereka bertemu di depan gerbang sekolah, bukan di depan menara jam. Karena ia merasa ada hal buruk yang akan terjadi dan selebihnya akan ia jelaskan lebih detil nantai saat mereka sudah ketemu.
Kyung jin datang ke rumah mimi sambil membawa bunga, ia terliat sadang bersiap-siap ingin mengutarakan perasaannya di depan rumah mimi. Tapi mimi yang tiba-tiba keluar dan buru-buru ingin menemui minwo tidak melihat kyung jin di sana, bahkan ia tidak merasa bersalah telah menabrak kyung jin sampai jatuh.
Saat itu mimi mengendari sepeda menuju tempat minwo dengan perasaan cemas. Ia bahkan tidak peduli dengan triakan kyung jin yang mengejarnya, ataupun hujan yang turun dengan deras saat itu. Yang ada dalam pikirannya mimi hanya ingin cepat sampai di tempatnya minwo. Sehingga saat jalanan terlalu banyak pejalan kaki, mimi pun memutuskan untuk berlari ketempat minwo saja dan meninggalkan sepedanya begitu saja dijalanan.
Jam sudah menujukan hampir pukul 7, minwo yang tidak tau pesan mimi tetap datang dan menunggu mimi di depan menara jam
Mimi sudah sampai di perempatan di depan jam menara. Tapi minwo ada di seberang jalan. Ia pun melambai dan memanggil minwo sebagai tanda kalau ia sudah sampai. Mimi berteriak ke minwo agar jangan bergerak kemana-mana karena ia yang akan ketempat minwo.
Jam sudah menunjukan pukul 7 tepat, lampu lalu lintas diperempatan itu berubah menjadi merah, yang berarti boleh menyebrang. Minwo pun melangkahkan kakinya untuk menyebrang jalan, tetapi tiba-tiba ada mobil ambulan yang lewat. Mimi bertriak mencoba menghentikan minwo. Tapi untunglah mobil ambulan itu tidak menabrak minwo yang sudah ada di badan jalan.

Setelah ambulan berlalu. Orang-orang mulai menyebrang, termasuk mimi yang berlari kearah minwo. Mimi merasa lega karena minwo tidak apa-apa. Ia minta minwo menggapnya sebagainya panyelamat hidup minwo mulai sekarang.
Kyung jin berhasil mengejar mimi sampai ke perempatan di depan menara jam. Tapi ia melihat di seberang jalan mimi sedang berpayungan bersama minwo. Ia pun kini mengerti hubungan mimi dan minwo, sehingga ia membuang bunga yang sudah ia bawa tadi.
Minwo mulai mengingat apa yang terjadi pada malam tanggal 8 desember 2003. Minwo juga masih mematung di selasar apartemenynya saat kyung jin keluar. Minwo menghampiri kyung jin lagi. Minwo berkata kalau mimi masih hidup, ia ingin kyung jin membenarkan pernyataannya itu. Kyung jin hanya menghela nafas, kemudian ia berkata kalau hari itu, ia ada janji bertemu dengan istrinya yang datang ke seoul. Ia tidak ingin membahas tentang mimi sekarang atapun mungkin besok-besok kalau ia bertemu minwo lagi. Kyung jin hendak pergi, tapi minwo mencegahnya dan meminta kyung jin mengatakan dimana mimi sekarang sebelum kyung jin pergi. Kyug jin menghela napas lagi kemudian menepuk bahu minwo sebagai tanda simpati dan pergi meninggalkannya begitu saja tanpa berkata apapun.
Minwo pergi ke kota tempat tinggalnya dulu dengan kereta. Di sedang memikirkan sesuatu. Saat kereta memasuki terowongan, sosok mimi terlihat duduk di depan minwo. Mimi ingin minwo mengeluarkan korek apinya. Minwo seakan mendengar perkataan mimi dan mengeluarkan korek apinya. Mimi meminta lagi agar minwo menyalakan korek api itu. Minwo akan menyalakan korek api itu, tapi batang korek api itu melusut dan jatuh. Mimi dan minwo langsung melihat kebawah. Mimi terlihat khawatir karena ada air yang mengalir kearah korek api itu. Kereta keluar dari terowongan, minwo tidak jadi menyalakan korek apinya.
Sementara itu di Seoul, team lader dan eunhae sudah mulai sibuk menyiapan pameran di gallery. Team leader berkata kalau sampai saat ini belum ada satu pun karya milik minwo yang siap. Team leader menyarankan agar mereka kerumah minwo dan mengambil paksa karya minwo. Euhae dengan tenang berkata kalau mereka sebaiknya menunggu saja. Team lader mengeluh, harusnya minwo sadar kalau mereka sedang mempromosikan minwo dengan membuat poster dan selebaran tentangnya. Kemudaian team leder berkata kalau sampai kaya minwo tidak datang, apakah eunhae selaku manager mau bertanggung jawab. Dengan yakin eunhae berkata kalau ia akan bertanggung jawab. Tapi kemudian terlihat kalau eunhae datang ke apartement minwo.
Minwo telah sampai di sekolah sma nya, saat itu sekolah sepi tapi minwo seakan bisa merasakan suasana masa lalu di sana. Yakni suasana hall sekolah yang ramai. Kemudian minwo juga melihat mimi. Minwo tersenyum senang karena mimi menuju kearahnya, tapi ternyata mimi berlalu melewatinya.
Mimi malah bersembunyi dibalik pilar sambil mengamati seseorang. Minwo yang mengikuti mimi, ikut melihat kearah yang mimi amati. Ternyata itu adalah dirinya saat remaja yang sedang beristirahat dengan minum minuman kaleng di hall. Saat minwo remaja pergi, minwo melihat mimi buru-buru berlari mengambil bekas kaleng minuman minwo remaja. Minwo tersenyum melihat tingkah mimi yang seperti itu. Terlebih sangking bahagianya mimi, ia berjalan mundur dan tak sengaja menabrak anak-anak laki-laki yang ada disana. 
Minwo juga teringat saat kyung jin memintanya menggambar foto mimi.
Kemudian minwo pergi kerumah lamanya. Ia teringat betapa dirinya cemas akan penampilannya hanya karena ingin pergi kesalon mimi. Minwo sampai berganti pakaian tiga kali.
Kemudian saat ia sudah siap, ia kembali lagi dan melihat tatanan rambutnya. Minwo dewasa sampai mengikuti gerakan tangan minwo remaja yang sedang berkaca membetulkan rambutnya. (jadi pertama kali minwo kesalon mimi itu bekanlah kebetulan)
Minwo remaja dengan langkah kaki yang mantap memasuki salon mimi. Minwo dewasa juga ikut kesana dan melihat ke dalam salon. Ia teringat saat itu, saat mimi tau kalau pelanggan barunya adalah dirinya, mimi buru-buru masuk ke dalam lagi untuk mengganti baju trainningnya dengan sebuah gaun yang lebih feminin.
Minwo remaja yang sudah siap dicuci rambutnya dari tadi sudah menutup mata sehingga ia tidak tau mimi ada disana. Mimi merasa gugup, ia menutupi wajah minwo remaja dengan handuk agar ia bisa konsentrasi mencuci rambut. Tapi tetap tidak bisa, sampai bibi mengingatkanya. Tapi mimi yang tadi melamun malah kaget dan membuat air keran yang sedang dipeganggnya muncrat kemana-mana. Minwo remaja bangkit karena keributan itu dan betapa kagetnya saat ia tau mimi yang mencuci rambutnya. Minwo dewasa yang mengenang hari itu tertawa senang karenanya.
Mimi senang saat tau buku minwo ketinggalan. Karena itu artinya ia bisa bertemu lagi dengan minwo dan sekarang ia tau nama laki-laki yang ia sukai itu dari catatan di buku gambar minwo.
Minwo dewasa juga teringat saat ia kembali kesalon mimi untuk mengambi buku gambarnya yang tertinggal. saat itu di rambut mimi masih ada satu roll rambut yang masih menggantung. Saat itu juga baik minwo remaja maupun mimi sama-sama malu-malu sikapnya sehingga tidak terjadi percakapan apapun diantara mereka. Hanya mimi yang menyerahkan buku, dan minwo remaja yang buru-buru memgambilnya dan kemudian segera pamit pergi.
Minwo remaja sedikit menyesal karena tidak berkata apa-apa saat di dalam salon tadi. Mimi tiba-tiba keluar, minwo remaja pun jadi gelagapan dan akhirnya secara tidak sengaja menjatuhkan sepeda mimi. Suasana masih kikuk jadi minwo remaja pamit pergi lagi. Tapi tiba-tiba mimi menahannya. Minwo remaja menoleh kerah mimi. Begitu pun minwo dewasa yang juga ikut menoleh kearah mimi.
Minwo dewasa seakan sedang berbicara lagi dengan mimi sekarang. Mimi bertanya apakah minwo bisa menaiki sepeda? minwo dewasa hanya tersenyum. Kemudian ia mendapat telpon, setelah tau kalau eunhae yang menelponnya, minwo malah tidak menjawabnya. Ia malah memanatap sikap mimi yang sedang malu-malu menunggu jawabannya.
Eeunhae mencoba untuk tidak masuk sembarangan ke rumah minwo, tapi karena tadi minwo tidak menjawab telponnya. Sekarang eunhae memutuskan untuk masuk keapartement minwo sendiri lagi. Eunhae langsung melihat ke komputer minwo. Ia melihat minwo sudah mulai bisa melanjutkan karyanya meski pun belum selesai.
Flashback
Saat minwo membuat lukisan untuk mimi di tembok salon mimi. Mimi yang melihat lukisan itu dipagi harinya, terlihat sangat bahagia. Apalagi saat ia tau, anak laki-laki dan perempuan yang digambar minwo adalah dirinya dengan minwo. Kemudian mimi meminta minwo memberi tanda pada lukisan itu, karena jika nanti minwo jadi pelukis terkenal, ia ingin menjual lukisan itu. Minwo tersenyum mendengar ide mimi itu. Tapi ia tetap membiarkan saat mimi membalurkan cat ketangannya dan mengarahkannya kedinding. Tiba-tiba mimi penasaran dengn garis tangan minwo yang tercetak didinding.
Masa sekarang 
Eeunhae juga sedang melihat gambar tentang cap tangan ditembok itu. Kemudian ia juga melihat  gambar sepasang laki-laki dan wanita yang sedang melihat bersama lukisan dinding.
Sama seperti gambar itu, saat ini minwo juga sedang melihat lukisan dindingnya dulu. Ia juga melihat cap telapak tanganya yang masih ada di lukisan dinding itu. Ia pun menaruh telapak tangannya ke cap telapak tangan itu.
Minwo merasa mimi sedang ada disana, sedang mengangkat tangannya dari tembok dan mengeringkan cap tangannya dengan cara meniupnya seperti dulu. Ia teringat saat itu mimi penasaran dengan garis tangan apakah garis kesejahteraan atau garis kehidupan. Mimi merasa garis tangan minwo pendek, sehingga ia menempelkan telapak tangannya ketelapak tangan minwo, sambil berkata kalau mulai saat itu ia akan berbagi garis kehidupannya dengan minwo. Minwo dewasa menggerakan tangannya seakan merasakan kejadian masa lalu itu. Tapi kemudian ia seakan tersadar dengan apa dikatakan mimi, tentang mimi yang akan membagi garis kehidupannya dengan minwo. Minwo pun buru-buru pergi dari sana.
Sementara itu eunhae sekarang sedang melihat seketsa wajah mimi. Entah karena cemburu atau apa, tiba-tiba ia merobek catatan dibawah sketsa itu dan meremuknya.
Ternyata minwo datang keperempatan jalan di depan jam menara. Minwo juga teringat dengan posel lamanya yang ada pesan suara yang belum didengarnya.
Ia pun mencoba untuk mendengar pesan suara itu lagi. Dan kali ini sepertinya bisa karena operetor meminta minwo memasukkan sandi kotak suaranya. Minwo berhasil memasukan sandinya dan ia pun mendengar pesan suara mimi saat tanggal 8 desember lalu.
Saat itu mimi berkata kalau ia akan menemui minwo tapi di depan gerbang sekolah bukan di depan jam menara karena ia merasa di depan menara jam akan ada kecelakaan. Dan mimi merasa itu minwo lah yang akan mengalami kecelakaan itu. Minwo kemudian teringat kejadian malam itu dan mengerti kenapa saat itu mimi meminta dirinya agar menggap mimi sebagai penyelamat hidupnya. Saat itu mimi juga bercerita kalau ia telah melihat kejadian yang minwo alami saat itu, dalam bayangan/mimpinya. Bayangan/mimpi yang sama saat ayahnya meninggal.
Tapi minwo juga ingat apa yang ia katakan pada mimi saat itu. Saat itu minwo yang tidak mengerti ucapan mimi malah memarahi mimi yang terlalu percaya dengan mimpi-mimpi/bayangan-bayangan aneh yang ia liat, sampai-sampai mimi datang kesana hujan-hujannan dan tidak peduli dengan kesehatan dirinya sendiri. Minwo menyerahkan payungnya ke mimi dan pergi menyebrang jalan. Dan tepat saat itu ada sebuah mobil melaju kearah minwo, mimi yang melihat itu pun segera berlari kearah minwo dan mendorongnya. Sehingga mimi lah yang akhirnya tertabrak.
Saat itu kyung jin yang mendengar bunyi trabrakan langsung berbalik kebelakang. Ia terkejut melihat tubuh mimi dan minwo terkapar dijalan. Kyun jin pun langsung berlari menuju tempat kejadian dan meneriakan nama minwo.
Semenjak mengingat kejadian bagaimana mimi tertabrak. Minwo jadi susah tidur lagi. Minwo menemui dokter lagi. Minwo bercerita kalau ia sudah tau kalau mimi adalah cinta pertamanya yang sekarang sudah meninggal. Dokter berkata bagus kalau minwo bisa mengingat masa lalunya sekarang. Tapi minwo tidak yakin, apakah bisa mengingat masa lalu itu adalah hal bagus bagi dirinya. Minwo hendak pergi saat doker menyerahkan obat ke minwo. Minwo berkata kalau ia sudah tidak butuh lagi obat penenang. Tapi dokter berkata kalau itu adalah obat penurun panas, karena ia melihat minwo sepertinya sedang demam. Tapi minwo tetap pergi tanpa mengambil obat itu. Akibatnya minwo hampir pingsan di jalanan saat pulang dari tempat dokter, untung disana ada kursi taman sehingga minwo bisa beristirat sebentar di sana.
Minwo kembali ke apartement dan kembali mengerjakan karya dengan sungguh-sungguh.
Mimi yang melihat karya minwo hampir selasai, tau kalau minwo sekarang sudah hampir bisa mengingat tentang dirinya sepenuhnya. Mimi sedih mengetahui hal itu, karena itu artinya ia harus pergi dari sisi minwo. Minwo bahkan bisa mengingat kalau ia sempat mundur kebelakang sebelum berciuman dengan mimi di ruang kelas dulu. Tapi kemudian mimi menciumnya dengan cepat.
Mimi memohon kepada minwo agar jangan memingatnya, karena ia masih ingin disamping minwo dan bertemu dengan minwo walau hanya dalam mimpi. Tapi minwo tentu saja tidak bisa mendengar permintaan mimi itu. Saat mimi ingin menyentuh wajah minwo untuk terakhir kalinya. Tiba-tiba minwo berdiri dan mengeluarkan seluruh isi tasnya.
Ternyata minwo mencari korek apinya. Ia teringat saat ia menyulut korek api itu di cafe lupin, ia bisa melihat mimi. Maka minwo pun segera berlari menuju kecafe lupin dan ingin bertemu mimi disana.
Tapi tiba-tiba minwo berhenti karena ia melihat poster tentang gerhana bulan total yang akan terjadi malam itu. Minwo teringat perkataan umbrella man saat di cafe lupin dulu "saat bulan bersembunyi, maka waktu akan kehilangan alurnya".
Minwo pun menuju kesebuah observatorium. Disana minwo mencari info tentang gerhana bulan total. Disana pula ia tahu kalau tanggal 8 desember 2003, 10 th lalu juga terjadi gerhana bulan total juga.
Minwo tidur-tiduran di observatorium itu sambil melihat bulan. Ia berfikir tentang mimi yang membagi garis kehidupan dengan dengannya. Ia juga berfikir apakah bisa orang yang sudah meninggal kembali lagi saat gerhana bulan total. Apakah bisa merubah takdir seseorang.
Tiba-tiba disampingnya ada minwo remaja yang juga tidur-tiduran sambil melihat bulan disana. Minwo remaja berkata keminwo dewasa kalau ia pernah melihat film tetang sepasang kekasih yang terpisah ruang dan waktu. Gadis yang berada di tahun 1997 bisa bertemu pria yang berada di tahun 2000 karena ada gerhana bulan total. Minwo dewasa jadi berfikir apakah jika ia meninggal sesuai takdirnya 10 tahun lalu, mimi bisa kembali hidup lagi.
Minwo juga teringat saat ia kencan dengan mimi dulu. Mimi pernah berkata kalau jika ada gerhana bulan total maka akan ada pertemuan waktu masa lalu dengan masa sekarang. Dan jika saat itu tiba ia ingin kembali kemasa lalu. Saat itu mimi bertanya apakah minwo ada waktu yang ingin minwo ulangi lagi.
Mminwo berjalan dengan penuh pikiran ke cafe lupin. Sesampainya di sana minwo di sambut oleh umbrella man dengan berkata "selamat ingatanmu telah kembali", tapi minwo hanya diam saja.
Tidak seperti biasanya yang langsung mentajikan minuman, kali ini umbrella man hanya memasangkan sebuah piringan hitam dan kemudian pergi dari sana. Minwo hanya melirik sebentar kemudian ia mengeluarkan korek apinya dan menyalakannya. Sosok mimi pun muncul, duduk di hadapannya. Minwo menaruh korek api yang masih menyala itu ke asbak.

Baik minwo dan mimi menangis senang sekaligus sedih karena bisa bertemu lagi. Minwo berkata kalau mimi tidak berubah, baik mata, hidung maupun wajahnya masih sama seperti dulu. Minwo menanyakan kabar mimi, apakah ia sehat dan baik-baik saja. Mimi hanya mengguk. Sambil menangis minwo bertanya terus apakah mimi benar-benar baik-baik saja. Mimi mengangguk juga terus, membenarkannya. Minwo berkata kalau ia berfikir ia tidak bisa bertemu mimi lagi. Minwo juga berkata kalau ia bertemu dengan mimi lagi, ia ingin meminta maaf kepada mimi. Mimi berkata kalau ia juga minta maaf kepada minwo. Dengan mata yang masih berkaca-kaca minwo bertanya apakah ia bisa bertemu dengan mimi lagi suatu hari nanti. Mimi menjawab "Tentu saja, kapan saja, di mana saja minwo berada, aku akan di sana".
Flashback
Saat kecelakan terjadi. Waktu seakan berhenti dan arwah mimi seakan pergi ke saat-saat ia bersama dengan minwo. Saat arwah itu kembali ketubuh mimi, saat itu tubuh mimi yang terkapar di jalan mengeluarkan banyak darah. Tubuh mimi sudah tidak bisa membukakan matanya lagi. Suara hati mimi saat itu mencari minwo dan meminta minwo untuk menunggunya karana ia akan bangun kembali.
Masa sekarang
Api korek api mulai meredup, lampu-lampu di cafe lupin ikut mulai padam. Mimi berkata kepada minwo, "Aku berharap dimasa datang kau akan sangat sedih mengingatku. Tidak hanya selesai menonton film sedih, tapi saat selesai menonton film komedi juga. Kau akan menangis deras mengingatku. Aku harap katika kau mendengar lahu yang selama ini kita dengar bersama, kau akan merindukanku. Karena merindukanku kau akan merasakan sakit yang amat dalam dihatimu". Minwo semakin sedih saat mendengar itu, ia sadar mimi telah meninggal, dan yang ada dihadapannya ini bukanlah mimi sebenarnya. Tapi minwo tidak peduli, ia malah bergerak maju dan mencium mimi.
Api korek api sudah padam dan sosok mimi pun hilang dari hadapan minwo. Minwo yang sudah mengira hal itu akan terjadi tidak terlalu kaget melihat mimi menghilang. Ia hanya menghela nafas sebentar kemudian pergi dari sana.
Saat akan keluar cafe lupin, umbrella man mengingat apapun yang dilakukan minwo saat waktu masa lalu dan masa sekarang bertemu adalah percuma. Tapi minwo sudah tidak peduli, ia meninggalkan umbrella man begitu saja.
Minwo yang masih sedih menelpon ibunya dari box telepon umum. Tapi saat telepon itu tersambung, ia membuat suaranya seakan sedang bahagia. Minwo berkata ke ibunya kalau, ia mencintai ibunya dan berterima kasih karena sudah melahirkan dan membesarkannya. Ibu heran kenapa minwo tiba-tiba menelponnya dan berkata seperti itu. Tapi minwo berkata kalau ia hanya ingin mengatakan rasa cintanya kepada ibunya,  itu saja. Lalu minwo menutup telepon itu dan kembali sedih.
Lalu minwo datang ke apartement eunhae. Eunhae ingin mereka berbicara di cofeeshop dekat sana. Tapi minwo mencegahnya dan berkata kalau ia hanya sebentar saja disana. Minwo menyerah sebuah flasdisk. Minwo berkata kalau di dalam flasdisk itu ada gambar-gambar cerita desember 8 yang sudah selesai. Eunhae bahagia mendengarnya dan mengucapkan terima kasih ke minwo karena mau menyelesaikan karyanya. Tapi minwo hanya diam dan kemudian pamit pergi. Eunhae melihat minwo aneh tapi tidak mengejarnya.
Minwo mengendari mobilnya sambil terus melihat jam. Ia juga mengluarkan batang korek api terakhirnya. Batang korek api yang hampir kena air di kereta dulu. Ternyata minwo berhasil mengambilnya sebelum batang korek api itu kena air. Ia juga teringat perkataan unbrella man tadi, saat jam 7 malam nanti saat gerhana bulan total terjadi, jika minwo berfikir takdir bisa berubah, itu adalah percuma. Tapi minwo tidak peduli, ia tetap memacu mobilnya.
Minwo ternyata pergi keperempatan di depan menara jam. Ia menunggu jam menunjukan pukul 7. Dan saat jam menunjukan pukul 7 kurang 1 menit, saat itu gerhana bulan juga mulai datang. Minwo menghidupkan korek apinya. Dan sosok mimi pun muncul di seberang jalan.
Minwo tersenyum melihat mimi, ternyata minwo ingin kembali kemasa lalu dan merubah takdir seperti yang sudah ia fikirkan di observatorium tadi. Minwo dengan mantap melangkahkan kakinya kebadan jalan. Mimi yang melihat itu terus-terusan menggeleng kepalanya sebagai tanda ia tidak setuju dengan ide minwo itu. 
Seperti 10 th lalu, sebuah ambulans tiba-tiba datang. Minwo menitikan air mata dan kemudian mantap berjalan ketengah-tengah jalan. Mimi mulai cemas. Minwo yang sudah berhenti di tengah jalan menutup matanya siap untuk tertabrak. "Tidak!" triak mimi sama seperti 10 tahun lalu.
Tapi sama seperti 10 tahun lalu juga, mobil ambulan itu berhasil menghindari minwo. Minwo membuka matanya dan mendapatkan dirinya selamat, tapi koreknya mati dan sosok mimi diseberang jalan sudah menghilang.

Terdengar suara mimi yang bertanya ke umbrella man. Apakah minwo sekarang selamat. umbrella man berkata kalau minwo akan selamat dari kecelakaaan apa pun di masa depan karena mimi sekarang sudah mau meninggalkan minwo. Minwo memandang langit, gerhana bulan terlah selesai dan ia gagal merubah takdirnya.
Flashback 
10 tahun lalu, saat kecelakaan mimi terjadi. Waktu seakan berhenti saat itu. Umbrella man melangkah kelokasi kecelakaan. Ia melewati tubuh minwo dan menuju ke tubuh mimi. Arwah mimi seakan dibawa ke di dimensi lain oleh umbrella man.
Di sana mimi menanyakan pertanyaan yang sama dengan di masa sekarang. Mimi betanya apakah minwo baik-baik saja. Umbrella man pun menjawab dengan jawaban yang sama kalau minwo akan selamat dari kecelakaan apapun di masa depan, asalkan mimi bersedia menggantikannya dan meninggalkan minwo. Mimi bersedia tapi, ia meminta satu permintaan ke umbrella man. Ia minta ingatan tentang dirinya di ingatan minwo dihilangkan. Umbrella man terkejut mendengar permintaan itu. Mimi berkata kalau biarlah dia saja yang menanggung penderitaan ini. Umbralla man yang melihat kesungguhan dimata mimi pun mengabulkan permintaan itu. Umbrella man menghentakkan payungnya sekali ketanah.
Dan waktu pun berjalan kembali. Tubuh mimi terlempar akibat tabrakan itu. Kyung jin yang mendengar bunyi tabrakan berbalik dan melihat tubuh minwo dan mimi ada dijalanan. Ia pun bertriak memanggil nama minwo dan berlari kearah mimi dan minwo, mencoba menolong mereka. Minwo bangkit, ia kaget melihat ada kecelakaan di hadapannya. Tapi bukannya menghampiri tubuh mimi, minwo malah melihat kesekeliling dengan tatapan kebingungan. Itulah awal hilangnya ingatan minwo

masa sekarang
Minwo kembali keapartementnya dengan lunglai. Saat minwo akan masuk keapartementnya, ia teringat sesuatu dan berbalik. Minwo seakan tau kalau mimi selama ini menunggunya di depan apartementnya. Minwo bersandar disana, seperti saat mimi bersandar di tempat itu menunggunya.
Perasaan minwo sedih dan kacau saat ini memikirkan apa yang harus ia lakukan sekarang setelah percobaan bunuh diri dan mengubah takdirnya gagal.
Adegan berpindah saat acara pernikahan teman sma minwo dulu. Saat itu mimi berkata "Bercintalah sebanyak mungkin selama kau masih hidup, karena jika kalian meninggal kalian tak bisa bersama lagi, kalian tidak dapat bersentuhan, tidak bisa mengatakan saling mencintai. Jadi saat kau masih hidup, bercinta sebanyak yang kau mau, pergilah ketempat yang kau mau, lakukanlah apa yang ingin kau lakukan. Dan jika kau mencintainya, katakanlah jika kau mencintainya, katakanlah lagi dan lagi bahwa kau mencintainya". Inilah yang di harapkan mimi sekarang. Ia ingin minwo melanjutkan hidupnya dan mencari cinta yang lain.
Dan mungkin cinta itu adalah eunhae. Sebenarnya mimi sudah tau kalau eunhae mungkin orang yang cocok dengan minwo semenjak minwo dan eunhae pertama kali bertemu. Saat itu perasaan mimi tidak enak, dan berusaha agar minwo tidak datang ke festival animasi internasional. Tapi sebenarnya mimi juga telah mempercayakan kepercayaannya pada eunhae. Terbukti saat mimi menjatuhkan buku gambar minwo yang berisi gambar-gambar hari-hari minwo bersamanya (Ternyata buku itu tidak jatuh sendiri tapi mimi yang menjatuhkannya).
Walaupun pernah tidak rela minwo bersama eunhae, tapi sekarang mimi menganggap eunhae gadis yang cantik dan juga baik. Karena eunhae rela membantu dan menemani minwo pergi ketempat-tempat yang mungkin bisa membalikan ingatan minwo.
Masa sekarang
Eunhae pergi ke makam ibunya. Ia membawa selimut dan bunga untuk ibunya. Eunhae berkata karena salju mulai turun ia membawa selimut untuk ibunya itu. Eunhae juga berkata sambil tersenyum, kalau mungkin lain kali saat ia kesana lagi, ia tidak akan sendiri lagi. Sambil tersenyum eunhae berkata apa yang seolah ibunya katakan padanya. Yakni kata-kata eunhae yang ingin mengajak seseorang kesana lebih hangat daripada selimut yang di bawa eunhae. (Luka kehilangan ibu inilah yang mungkin membuat eunhae bersimpati terhadap minwo)
Hari pameran telah tiba. Minwo sepertinya sudah bisa menerima apa yang terjadi dengan mimi. Ia sekarang bisa tersenyum ramah menyambut para tamu. Termasuk teman-teman sma nya, yang datang untuk memberi dukungan.
Minwo melihat-liat hasil karyanya satu persatu. dan tersenyum mengingat semua memori yg ada dalam gambarnya. Terdengar suara mimi, mimi berkata "Aku mencintaimu, aku benar-benar mencintaimu. Aku tidak ingin meninggalkanmu. Meskipun aku ingin pergi, aku tidak bisa. Tapi aku akan tetap ada dalam ingatanmu selamanya. Tapi aku tau cara membuatmu bahagia...".
Saat itu sebuah sepatu highheels menghampiri gambar terakir minwo. Itu adalah eunhae. Eunhae datang untuk menempelkan catatan yang pernah dulu ia robek. Ia juga menempel judul untuk gambar itu, yakni mimi. Ya gambar terakhir dari karya minwo adalah seketsa wajah mimi. Minwo yang melihat apa yang dilakukan eunhae, menghapiri gadis itu dan membaca catatan yang eunhae tempel. Isi catatan itu "Karena akau bisa mencintaimu, aku sudah bahagia. Dan karena aku bisa hidup dalam kenanganmu, aku lebih dan lebih lagi sangat bahagia". Minwo terlihat kaget dengan apa yang dibacanya, kenapa ia bisa lupa itu, ia melirik eunhae yang bisa menemukan catatan itu.
Ibu minwo juga datang ke pameran itu. Sekarang minwo dan eunhae sedang mengantar ibu pulang. Ibu berkata kalau ia bangga dengan minwo dan ia minta minwo menjaga diri.

Setelah ibu pulang minwo akan masuk ke dalan ruang pameran lagi. Tapi eunhae mencegahnya. Eunhae bertanya bisakah mulai sekarang ia menjadi peraut pensil untuk minwo. Atau dengan kata lain eunhae sedang mengatakan cintanya ke minwo duluan. Minwo hanya tersenyum saat itu.
Tapi kemudian kita liat kalau minwo dan eunhae sedang berkencan disebuah coffeeshop. Dicafe itu ada seorang gadis yang sedang menangis gara-gara membaca buku yang berjudul mimi. Eunhae berkata kalau hari ini matahari cerah seperti saat pertama kali mereka bertemu. Minwo berkata bukankah hari itu hujan. Tapi enhae tetap membantah dan berkata kalau hari itu matahari sangat terang. Minwo tersenyum mendengarnya.
Terdengar suara mimi berkata "Pertama kali aku melihatmu, aku tidak ingat apa-apa, apakah langit cerah atau mendung, karena yang hanya aku liat adalah kau"

The End


BTS
nb: 
- akhirnya selesai, entah kapan lagi akan nulis sinop..
- btw itu ruang seni yang kebar kok gak diceritain, dan ternyata  gak ada hubungannya dengan luka bakar si warrior ya.
- dan benar si fire warrior gak jahat.

1 komentar:

  1. Waa, thank you for writing! Sampe sekarang belom donlot episode 4, dan ternyata endingnya begini. baguslah, kayaknya Min Woo udah nggak suram lagi dan kalo akhirnya sama Eun Hae itu sih udah ketebak.. :D

    BalasHapus