Selasa, 04 Maret 2014

Sinopsis MIMI Episode 2

Episode 2 dimulai dari adegan terakhir episode 1 kemarin saat minwo membunyikan bel apartement tetangganya. Saat  tetangganya itu keluar, minwo langsung bertanya. Apakah benar tetangganya itu si fire warrior yang telah berkomentar di webcartoonnya. Tetangga itu hanya diam sambil terus menunduk. Minwo pun bertanya lagi, apa sebenarnya yang terjadi terhadap dirinya. Tetangga itu tetap diam, kemudian melirik minwo sebentar sebelum menunduk lagi sampai akhirnya ia mengangkat kepalanya sambil tersenyum seperti sedang mengejek minwo.
Dan adegan itu bagaikan mimpi buruk bagi minwo. Minwo tersentak dari tidurnya, nafasnya tersengal-senggal. Saat nafasnya mulai teratur minwo pun buru-buru bangkit dari tempat duduknya. Mimi yang menunggu didepan apartement minwo, melihat minwo keluar pun mengikutinya. Ternyata minwo mendatangi apartement tetangganya lagi. Minwo memcoba membunyikan bel apartement tetangganya itu, tapi tidak ada jawaban dari dalam. Mimi yang berdiri dibelakang minwo, melihat minwo berkeringat dan wajahnya pucat mimi pun jadi kawatir. Mimi mencoba menanyakan keadaan minwo tapi tentu saja minwo tidak bisa mendengarnya. Sementara itu minwo terus mencoba menggedor pintu apatement tetangganya tapi tetap tidak ada jawaban. Kemudian minwo seperti mendengar bunyi telepon dari arah kamarnya.
Minwo kembali ke dalam apartementnya. Ia mencari-cari ponselnya dimeja, tapi tidak ketemu. 'Disini' kata mimi sambil menunjukan ponsel yang minwo cari. Minwo berbalik seakan melihat kearah yang mimi tunjuk dan mengambil ponselnya. Minwo melihat nama penelponnya dan itu adalah telapon dari team leadernya. Minwo kemudian melihat catatan dikalendar dan mencocokannya dengan yang ada diponsel. Minwo sekan sadar ada janji hari itu, ia pun buru-buru kekamar mandi tanpa mengangkat telepon tersebut.
 
Sambil menunggu minwo mandi, mimi melihat-lihat kamar minwo dan tersenyum sendiri saat melihat sebuah lukisan. Begitu minwo sudah selesai, mimi segera berbalik melihat kearah minwo. Tapi saat itu minwo sedang berganti pakaian, maka mimi pun segera berbalik lagi, merasa malu melihat minwo sepeti itu. lol
Minwo turun ke parkiran mobil apartementnya. Saat masuk kedalam mobilnya mimi sudah berada dikursi penumpang menunggui minwo. Kemmudian saat minwo akan mengenakan dasi, mimi berkata agar minwo tidak usah mengenakan dari karena itu akan membuat minwo kesulitan bernafasi. Minwo pun akhirnya tidak jadi mengenakan dasi itu, mimi terlihat senang karena minwo seakan bisa mendengar perkataannya kali ini.
Dalam perjalanan minwo tampak ragu untuk pergi ketempat janjiannya. Mimi bertanya, apakah minwo tidak ingin datang keacara itu?. Minwo tidak menjawab karena tidak bisa mendengarnya. Mimi bertanya lagi, apakah mereka akan pergi ke pantai. Minwo tidak menjawabnya lagi, tapi mimi malah tersenyum karena sepertinya dugaannya benar.
Mobil minwo sudah melaju cukup jauh saat ia mendapat telepon lagi dari Team leader. Team leader bertanya memastikan apakah minwo akan datang hari itu. Minwo pun berkata akan datang. Mimi tampak tidak senang mendengarnya. Padahal saat itu mobil minwo sudah ada dijalur menuju ganghwa dan gimpo (arah pantai). Dan saat perpisan jalur tinggal beberapa meter lagi, tiba-tiba mobil minwo membanting settirnya menuju ke jalur yang mengarah ke seoul. Mobil berhenti mendadak karena menabrak beberapa tanda pemisah.
Mimi dan minwo terpental kedepan karena kejadian itu. Mimi dan minwo tampak kaget dengan apa yang  barusan terjadi. Tiba-tiba si umbrella man sudah duduk disebelah minwo. Ia menenangkan mimi yang tampak khawatir dengan kondisi minwo. Si umbrella man berkata kalau pemilik mobil itu (minwo) akan berumur100 tahun. Mimi tampak sedih, dia berkata ke umbrella man kalau ia tidak ingin minwo pergi ketempat itu (tempat minwo dan team leader akan bertemu). Karena hatinya merasakan sesuatu akan terjadi jika minwo pergi kesana. Hujan mulai turun, mobil dibelakang minwo yang juga akan menuju seoul mengklakson memberi tanda agar minwo segera menjalankan mobilnya. Minwo pun segera menjalankan mobilnya menuju ke arah seoul kali ini.
Minwo sudah sampe ke tempat janjian. Ia melihat dari mobil, team leader sibuk menyambut tamu-tamu yang datang. Minwo pun memutuskan turun dari mobil meski hujan belum berhenti. Minwo hanya menggunakan beberapa berkas yang ia bawa untuk menutupi kepalanya dari hujan. Bersamaan dengan itu sebuah mobil, parkir disebelah mobil minwo dan seorang gadis turun dari sana menggunakan sebuah payung. Minwo yang buru-buru lari kedalam gedung tadi, tak engaja menjatuhkan berkas-berkasnya.
Minwo pun terpaksa memunguti berkasnya dulu. Tiba-tiba ada sesorang datang berdiri disampinya, ia memayungi minwo yang sedang sibuk memunguti berkas. Minwo pun sekilas melihat keorang itu, dan ternyata itu adalah gadis yang baru datang tadi. Setelah berkasnya terkumpul, minwo pun buru-buru berterima kasih kepada gadis itu dan hendak segera lari lagi. Tapi tiba-tiba gadis itu berkata "Maaf! sebaiknya kita gunakan payung ini bersama". Walaupun tampak sungkan minwo akhirnya menerima ajakan itu.
Di depan gedung sebuah mobil datang dan seorang big boss turun dari mobil itu disambut oleh semua para karyawan. Bigg boss sedang menyalami semua para karyawan, saat minwo dan gadis tiba didepan gedung. Bigg boss melihat mereka, dan minwo pun segera memberi hormat dengan sapaan " presdir". Tapi berbarengan dengan itu, gadis disebelah munwo tadi juga menyapa dengan sapaan "ayah". Minwo pun tampak kaget melihat kearah gadis itu yang ternyata adalah anak dari presdirnya. Presdir hanya menganggung menanggapinya dan mengajak semua orang disana untuk segera masuk kedalam gedung. Minwo dan gadis itu bertatapan sekali lagi sebelum mesuk kedalam gedung. Dibelakang mereka tampak mimi yang berdiri tidak senang melihat minwo bersama gadis lain. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa, ia bisa menghela nafas melihat mereka masuk kedalam gedung bersama.
Ternyata perusahaan minwo sedang mengadakan festival animasi internasinal. Ada pameran mainan miniatur tokoh-tokoh animasi, ada permainman kuda-kudaaan, dan ada juga pameran bagaimana sebuah kartun itu diproduksi. Banyak anak-anak dan orang dewasa disana, minwo pun ikut betkeliling melihat-lihat pameran itu.
Semantara gadis yang bersama minwo tadi, yang tak lain bernama eunhae sibuk kesana kemari mengatur segala sesuatu. Ia sibuk mengrahkan petugas pemindah barang agar barangnya diatur lebih rapi, karena ruangan yang mereka gunakan sedikit sempit. Saat eunhae pergi, salah seorang petugas bertanya kerekannya menanyakan siapa eunhae sebenarnya, kenapa ia terlihat begitu terlalu giat. Eunhae yang mendengarnya pun kembali dan berkata kalau dirinya adalah orang yang bertanggumg jawab atas jalannya acara disana. Petugas itu pun segera minta maaf.
Eunhae kali ini mengecek keruang pengawas, ia meminta petugas untuk terus melihat kearah cctv karena banyak ruangan yang mereka pakai. Petugas pun mengiyakannya. Dan saat petugas itu melihat ada orang yang aneh, ia pun memanggil eunhae, menunjuk kesalah satu layar pengwas. Eunhae pun melihat kelayar itu dan ternyata orang aneh dalam layar pengawas adalah minwo. Minwo sedang berdiri disalah satu selasar yang sepi sendirian. Eunhae pun mengenali laki-laki itu sebagai laki-laki yang ia tolong tadi, dan mulailah timbul rasa penasaran dalam hatinya.
Eunhae seperti mencari seseorang disebuah pesta, tapi ia malah bertemu dengan ayahnya. Ayahnya sedikit merapikan baju eunhae yang sedikit berantakan karena terlalu sibuk tadi. Eunhae berkata sebentar lagi ia akan menyapa para tamu setelah melihat semuanya beres. Ayahnya hanya berkata berusalah dagan baik, kemudian pergi sambil menepuk bangga bahu eunhae. Eunhae sedikit malu diperlakukan seperti itu didepan banyak orang. Team leader minwo bingung melihat eunhae yang seperti itu, tapi kemudian ia melihat minwo yang baru mau memasuki ruang pesta. Minwo melihat sebentar kedalam ruang pesta, saat ia memutuskan akan pergi dari sana team leader memanggilnya dan mengajaknya masuk kedalam pesta.
Team leader mengambilkan minuman untuk minwo. Team leder senang minwo akhirnya datang kesana, karena ia tadi sudah ragu minwo akan datang. Minwo berkata ia datang kesana, karena sudah janji dengan team leader. Kemudian team leader tanpa ragu bertanya bagaimana pekerjaan winwo 'apakah lancar'. Team leder berkata minwo juga harus menepati janjinya kepada para pembaca dengan menyelesaikan karyanya. Minwo hanya sedikit tersenyum kecut, kemudian ia berusaha merayu team leader untuk merubah genre webtoonnya menjadi sedikit bergenre misteri. Tapi team leader langsung menolak, ia berkata banyak orang yang menyukai webtoon minwo dan bertanya-tanya kapan tokoh dalam webtoon itu akan berciuman. Team leader bertanya  apakah minwo juga melihat betapa antusias para penggemar minwo itu. Minwo mengangguk, ia pun tidak dapat membantah lagi. Dan dari jauh eunhae melihat minwo dan mulai memperhatikannya lagi. Tapi tak sengaja minwo melihat itu, eunhae pun segera menundukan kepalanya sebagai tanda hormat dan minwo membalasnya. Lalu kemudian terdengar bunyi pecahan gelas.
Ternyata itu adalah perbuatan si umbrella man. Umbrella man sedang mencicipi wine yang ada dipesta itu. Mimi mengikutinya dan memperhatikan bagaimana si imbrella man minum wine. Umbrella man bertanya, apa ada yang ingin mimi bicarakan. Mimi menggeleng, tapi kemudian ia bertanya bagaimana caranya si umbrella man menyentuh barang yang ada di dunia ini. Seperti saat si umbrella man menggambil gelas wine dan meminumnya. Umbrella man berkata dengan sorotan mata. Umbrella man menjelasan, jika mereka melihat suatu benda di dunia ini dengan sungguh-sungguh ingin memegangnya maka itu akan bisa terjadi. Si umbrella man menyingkir kebelakang mimi. Mimi melihat gelass wine yang masih ada di meja. Ia terus berkonsentrasi untuk mengambilnya, tapi setelah mencoba beberapa kali tetap tidak bisa. Sampai akhirnya pelayan datang membawa gelas-gelas wine itu untuk dihidangkan ke para tamu. Eunhae yang sedang bercengkrama dengan rekannya, memanggil pelayan itu dan langsung mengambil salah satu gelas wine tanpa melihat isinya. Eunhae baru sadar gelasnya kosong saat akan toss dengan rekan-rekannya, tapi eunhae tidak mau ambil pusing. Itu adalah gelas bekas si umbrella man minum tadi.
Minwo hari itu juga ada acaran fansign bersama para penulis lain ditempat itu. Saat ada seorang penggemar laki-laki meminta tanda tangannya. Ia menyapa minwo, dan bertanya apa minwo tidak mengenalinya. Minwo bertanya "siapa?". Laki-laki itu lalu menyebutkan namanya Kang song moo. Tapi minwo masih tidak ingat. Laki-laki itu pun berkata kalau ia dulu adalah teman sekolah minwo di sma han soo tingkat 2 kelas 5. Minwo masih tampak bingung. Laki-laki itu pun berkata, kalau tidak sia-sia minwo dulu setiap hari berada diruang seni, dan sekarang minwo sudah menjadi penulis webtoon terkenal. Minwo masih bingung. Petugas keamanan datang, mereka merasa laki-laki itu sudah terlalu lama dan sudah sedikit mengganggu jalannya acara. Petugas keamanan menarik laki-laki itu dari barisan. Laki-laki itu mencoba memanggil-manggil nama minwo, tapi minwo hanya bisa melihat laki-laki itu dibawa pergi.
ttd minwo sama kayak ttd max changmin lol
Mimi berdiri di depan apartment minwo. Sedangkan minwo tanpak serius sedang mengerjakan sesuatu didalam apartementnya. Tapi sepertinya pikiran minwo sedang buntu. Karena meskipun tangannya cepat mengetik sesuatu dikomputer, tapi yang ia tulis hanya tulisan desember 8 yang diulang-ulang. Saat ia berhenti mengetik, minwo buru-baru mencari kertas gambarnya dan mencoba menggambar mata. Tapi lagi-lagi ia sepertinya buntu, gambar-gambar yang ia buat selalu ia coret kembali. Minwo pun menatap matanya dicermin dan berusaha menggambarnya tapi tetap tidak berhasil. Minwo pun menyerah dan memutuskan beristirahat sebentar.
Istirahat minwo terganggu oleh bunyi bel. Tapi bukannya membuka pintu minwo malah mengangkat ponselnya. Setelah tidak ada jawaban dari seberang ponsel, minwo pun baru sadar yang berbunyi adalah bel pintunya bukan ponselnya. Maka minwo pun segera membuka pintu. Ternyata yang datang hari itu adalah ibu minwo. Ibu minwo mengeluh karena minwo membuka pintunya lama, ia pun langsung masuk kedalam apartement. Saat di dalam, ibu mengeluh lagi karena kamar minwo terlalu gelap. Ibu berkata, kamar gelap bisa mengundang hantu untuk datang kesana (emang sudah ada). Ibu pun membuka jendela, dan berkata minwo tampak tampan kalau terkena sinar matahari. Tapi mata minwo malah silau karena tidak bisa.
Ibu kembali mengeluh, karena bagaimana bisa anak laki-lakinya yang tampan terkurung di dalam kamar yang gelap seharian. Ibu melihat isi lemari es minwo, makanan yang ia bawa dulu masih belum dimakan oleh minwo. Ibu bertanya selama ini minwo makan apa kalau seperti ini. Minwo malah menyuruh ibunya membuang makanan yang sudah lama itu, tapi ibu melarang dan berkata cukup dipanaskan lagi dan minwo bisa memakannya kembali.
Ibu melihat sampah-sampah dan peralatan makan yang belum diberekan dimeja. Ia pun segera bergerak untuk membereskan itu. Minwo berusaha mencegah ibunya melakukan itu, karena ia tidak mau merepotkan ibunya. Ibu minwo bercanda apa minwo tidak punya hidung, karena bisa tinggal dengan sampah-sampah yang belum dibereskan seperti itu. Ibu pun mencoba mencari hidung minwo dipantat minwo. Minwo mengeram dan merasa malu diperlakukan seperti itu. Ibu berkata kenapa minwo hidup seperti ini, apa wanita diluar sana sudah pada buta. Ibu kemudian menatap minwo dengan tatapan serius dan bertanya apakah sejujurnya minwo masih belum bisa mencuci semuanya sendiri. Minwo makin malu dan tak percaya ibunya masih menganggapnya belum bisa mandiri. Minwo pun mengambil peralatan makan yang kotor tadi dari tangan ibu dan membawanya kebelakang untuk dicuci. Ibunya tertawa melihat sikap minwo itu. Tapi saat minwo sudah tidak ada, tawa ibu minwo itu berubah dengan perasaan khawatir. Bahkan saat ibu sudah akan pulang, ibu menatap pintu apartement minwo dengan tatapan khawatir. Mimi pun melihat ibu keluar dari apartement, ia juga melihat ketika ibu pergi dengan jalan yang gontai.
Sesaat setelah ibu pergi, minwo keluar dari apartementnya. Mimi langsung mengikuti dibelakangnya. Ternyata minwo datang lagi ke apartement tetangganya. Tapi sepertinya masih tidak ada orang di dalam sana. Minwo pun teringat saat malam pertama kali ia menumui tetangganya itu. Saat itu tetangga minwo bertanya apa minwo tidak ingat apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Minwo hanya diam. Tetangga itu pun mau masuk kembali ke dalam apartementnya. Tapi ia berbalik lagi dan berkata kalau minwo ingin tau apa yang terjadi sebaiknya minwo mencari taunya sendiri, karena ia tidak ingin mengatakannya langsung lewat mulutnya.
Minwo sekan mendapat ide, ia pun pergi dari depan pintu tetangganya itu. Mimi melihat minwo pergi dan bergumam kalau saat ini minwo sedang berusaha mengingatnya. "Aku belum mati" kata mimi.
Ternyata minwo datang ke kantor administrasi apartemnt. Tapi pegawai disana berkata kalau mereka tidak bisa memberi tau minwo kontak penghuni lain karena itu termasuk dari bagian privasi penghuni. Maka minwo pun pergi ke petugas penjaga gedung. Si petugas bertanya, apa minwo ingin melaporkan tetangganya itu. Petugas tidak percaya tetangga minwo mengganggu minwo, karena setau nya, tetangga minwo itu selalu pulang pukul 5 sore dan pergi pukul 9, jadi rasany tidak mungkin mengganggu penghuni lain. Petugas pun berkata kalau hanya informasi itu yang ia bisa berikan, dan ia juga berkata kalau ia tidak punya nomor kontak tetangga minwo itu. Minwo pun pamit pergi dari sana, tapi tiba-tiba ia terhenti. Minwo melihat bak tupukan surat-surat untuk penghuni. Minwo pun memutuskan melihat-lihat surat secara diam-diam, sambil melirik kekanan-kekiri agar tidak ketahuan. Minwo pun melihat ada surat untuk tetangganya itu dari Im chung hee.
Minwo kembali keapartemenya, mencoba kembali bekerja. Tapi pikiran minwo masih buntu, ia menulis dikomputernya cinta, tapi kemudian menghapusnya. Cinta pertama, tapi di hapunya lagi. Sampai terakhir ia menulis "cinta, aku merindukanmu". Kepala minwo mulai sakit ia pun meminum obat dari dokternya dulu. Kemudian ada telepon dari team leader yang mengingatkan kalau deadline minwo menyerahkan karya terbarunya sudah hampir habis. Minwo meminta waktu lagi untuk menunda karyanya. Tapi team leader menolak, ia hanya mau memberikan kelonggaran waktu sampai jam 3 pagi besok atau webtoon minwo tidak akan selesai. Mimi masih berdiri menunggu didepan apartemnt minwo. Minwo semakin stress dan merasa tertekan setelah menerima telepon itu, ia pun meminum obatnya lagi. Tapi bukannya sakit kepalanya sembuh malah tambah parah. Minwo pun menambah lagi obat yang ia minum. Kembali bekerja lagi, tapi lagi masih tetap sama, kepalanya tetap pusing. Minwo pun akhirnya meminum obatnya  itu sampai beberapa kali.
Team leder tertidur karena harus menunggu karya minwo yang tak kunjung datang. Ia dibangunkan eunhae karena mereka ada rapat sebentar lagi. Team leader merasa malu karena tertidur saat jam kerja. Tapi eunhae malah melihat komputer team leader. Eunhae pun bertanya, apa minwo masih belum ada ide baru. Team leader membenarkan, ia juga menjelaskan gambar yang ia pasang dikomputernya. Team leader berkata meski pembaca tau kalau mereka sedang tidak ada ide, tapi mereka harus tetap berpura-pura dan bersikap imut kepada mereka, sambil menunjukan wajah imut kepada eunhae. Eunhae pun hanya tertawa melihat tingkah team leader itu.
Eunhae memimpin meeting untuk membahas rencananya yang akan mengadakan pameran webtoon di Seoul art center. Peserta meeting, team leder dan 2 karyawan lain, sedikit ragu terhadap rencana itu. Mereka merasa rencana itu tidak akan berhasil, terlebih ijin menggunakan Seoul art center sangat susah didapat. Eunhae menyakinkan jika tidak ada yang tidak mungkin, jika barang yang mereka pamerkan bagus. Peserta meeting masih gamang. Eunhae berkata kalau ia ingin membawa perusaan mereka berbeda dari yang lain, lebih modern dan lebih berkualitas. Oleh karena itu, ia ingin menunjukan pada dunia, 3 penulis webcartoon terbaik mereka dan itu akan lebih mengena jika diselenggarakan di Seoul art center. Para peserta meeting terpukau oleh ide itu, tapi mereka tetap gamang dan mereka pun memberi ide agar pameran dilakukan dilobby gedung perusahaan mereka saja. Eunhae menolak, ia meminta mereka untuk percaya dan mengikutinya saja, karena meskipun ia masuk kesana karena ayahnya adalah pemilih perusahaan, tapi ia juga punya kemampuan dan punya koneksi yang luas. Peserta meeting pun akhirnya setuju tapi mungkin karena Eunhae menyebut ayahnya (hihi).
Kemudian saat eunhae meminta masukan tiga nama penulis webtoo yang akan ikut pameran. Para peserta meeting langsung menunjuk nama-nma penulis senior mereka yang sudah terkenal. Eunhae setuju dengan mereka, tapi ia kemudian memberi ide bagaimna kalau mereka menambahkan minwo sebagai penulis ke-4. Team leder minwo menolak, karena ia menganggap minwo masih baru dan kurang pengalaman. Eunhae pun berpendapat justru karen minwo penulis baru. Menurutnya perusahan juaga harus memberikan ruang/kesempatan untuk penulis baru untuk membuktikan diri mereka. Team leader lalu bekata kalau masih ada penulis baru yang lain selain minwo. Eunhae berpendapat, kalau 'desember 8' minwo sangat terkenal akhir-akhir ini dan cerita sangat menyedihkan. Bahkan ia selalu menangis setiap selesai memmbacanya. Eunhae bertanya apakah cuma dia yang seperti itu. Peserta meeting diam karena malu. Tapi kemudian Team leader mengangkat tangannya dan membenarkan kalau ia juga menangis tersedu-sedu setiap membaca karya minwo itu.
Eunhae sedang berdiri dibalkon saat team leader memberitahu kalau minwo tidak bisa dihubungi padahal deadline sudah tiba. Eunhae pun meminta nomer kontak minwo, dan berkata kalau ia akan mencoba menghubunginya. Team leader berkata kalau ia kan akan mengirim kontak minwo lewat sms karena sekarang ia harus buru-buru menenangkan para pembaca yang sudah menunggu webtoonnya minwo.

Ternyata minwo jatung pingsan dilantai akibat kebanyakan minum obat tadi. Mimi duduk disebelah minwo dengan perasaan khawatir. Ia terus mencoba menyadarkan minwo, tapi tidak bisa. Lalu posel minwo berbunyi, itu adalah telepon dari eunhae. Mimi melihat keadaan minwo yang semakin buruk, ia teringat si umbrella man yang pernah berkata kalau ia cukup berkonsentarasi dan melihat barang yang ia ingin sentuh. Mimi pun akhirnya berkonsentrasi dan memandangi ponsel minwo. Jari tangan mimi menuju tombol penjawab dan dalam sekali percobaan apa yang dilakukan mimi itu pun berhasil. Tembol penjawab tersentuh. Eunhae memanggil-manggil nama minwo, tapi tidak ada jawaban, eunhae pun jadi bertanya-tanya apa yang terjadi dengan minwo. Mimi meminta minwo untuk bertahan sebentar lagi.
 
 
Eunhae datang ke apartement minwo. Mimi yang melihat sesorang datang langsung menghampirinya, dan begitu melihat eunhae membawa alamat minwo, mimi langsung menunjukan apartement minwo. Tapi eunhae tidak bisa mendengar mimi. Ia masih berjalan pelan-pelan melihat satu persatu nomor apartement yang ada disana. Mimi pun jadi kesal dan minta eunhae berjalan lebih cepat kearah yang ia tunjukan. Eunhae akhirnya menemukan apartement minwo. Ia memencet bel yang ada, tapi tidak ada jawaban, sehingga ia memutuskan pergi dari sana. Mimi langsung mrngejar dan berteriak "bukankah kau akan kesana". Euhae berhenti dan kembali lagi ke apartement minwo. Kali ini ia langsung memasukan kode kunci pintunya (dari mana da tau?).
Kunci pun langsung terbuka, eunhae berjalan pelan memasuki apartement minwo. Tapi ia tidak melihat siapa-siapa, Eunhae pun memutuskan untuk melihat lebih dalam. Dan akhirnya ia menemukan tubuh minwo yang tergeletak dilantai tak sadarkan diri. Eunhae pun segera belari kearah minwo dan mencoba menyadarkannya.
Gambar-gambar masa lalu sekelibat terlihat. Seperti jam, korek api, ambulans dan sesorang yang mengalami kecelakaan.
Minwo sudah dibawa kerumah sakit. Mimi duduk disebelahnya menunggu minwo. Dibelakang mimi duduk si umbrella man. Mimi bertanya ke umbrella man 'apa arti sebuah ingatan bagi minwo'. Umbrella man menjawab didunia ini ada sesuatu yang bisa didapat secara geratis, tetapi sebenarnya sesuatu yang geratis itu sangat mahal harganya. Mimi berkata kalau ia tidak tau semua ini akan berat seperti ini bagi minwo. Umbrella man berkata ingatan manusia adalah sesuatu yang sangat penting. Tidak mempunya ingatan jaluh lebih berat dari pada yang kita bisa bayangkan. Mimi berkata kalau ia ingin membantu minwo menemukan ingatannya. Umbralla man berkata kalau minwo bisa mendapatkan ingatannya kembali, tapi saat itu mimi akan ada selamanya didalam ingatan minwo. Mimi senang mendengar hal itu, tapi kemudian umbrella man menambahkan kalau mimi juga harus pergi dari sisi minwo selamanya. Mimi berkata kalau ia tidak sanggup pergi dari sisi minwo. Kemudian mimi menatap minwo dan bertanya, apakah mau jalan-jalan kepantai lagi. Padahal saat itu minwo masih belum sadarkan diri.
Team leader datang kerumah sakit. Ia tampak kebingingan saat melihat eunhae yang baru kembali dari membeli obat. Team leader meminta eunhae tidak perlu terlalu khawatir, karena sepertinya ini hanya akal-akalan minwo agar bisa menunda karyanya. Eunhae tampak bingung. Team leader menjelas kalau ia tadi kekamar minwo untuk mengganbil gambar minwo yang sedang sakit dan mennujukannya ke para pembaca, tapi minwo tidak ada dikamarnya. Team leader pun menyuruh eunhae pergi saja dan menyerakan semuanya kepadanya. Meski ragu eunhae pun pergi dari sana. Tapi ternyata eunhae tidak pulang, ia malah pergi keparkiran apartement minwo.
Eunhae menenggu minwo diparkiran, dan benar saja tak lama kemudian mobil minwo datang. Eunhae berdiri ditengah jalan untuk menghetikannya. Setelah minwo berhenti, eunhae langsung masuk kedalam mobil dan memasang sabuk pengaman. Minwo terus memandangi eunhae, ia tidak mengeti maksud gadis dihadapannya itu. Eunhae menyuruh minwo untuk menjalankan mobilnya, minwo ingin minta maaf karena tidak bisa menepati deadline. Tapi eunhae memutus perkataan minwo, saat minwo belum sempat mengucapkan maksud dari maafnya tadi. Eunhae hanya bilang kalau ia mengerti dan meminta minwo menjalankan mobilnya lagi. Minwo bingung, eunhae berkata bukannya minwo tadi ingin pergi kesuatu tempat. Eunhae menyuruh minwo menjalankan mobilnya dan ia pun menghidup radio agar suasana nanti tidak sepi. Tapi minwo segera mematikan radio itu dan menggantinya dengan cd lagu koleksinya. Enunhae memuji musik yang minwo pilih. Kemudian eunhae tersemyum melihat minwo mulai menjalankan mobilnya. Yah minwo akhirnya terpaksa menerima keberadaan eunhae disana dan pergi ketempat yang ia ingin tuju tadi.

Dalam perjalanan minwo dan eunhae tidak berbicara, mereka hanya melirik sesekali satu sama lain. Ternyata minwo pergi ke pantai seperti ajakan mimi tadi. Saat minwo berdiri ditepi pantai memandangi lautan, eunhae hanya berdiri menunggu diparkiran. Ia ingin memberi waktu bagi minwo untuk sendiri, tapi eunhae tidak tahan. Setelah menunggu cukup lama, eunhae pun menghampiri minwo, berdiri disebelahnya. Eunhae mulai bercerita kalau saat di inggris dulu adalah saat pertama kali ia tau mengenai webtoon. Dan salah satu dari webtoon itu adalah karya minwo. Karya yang betcerita tentang pantai dan begitu menyedihkan. Eunhae berkata akalau dulu dia berpikir, kalau penulis webtoon itu mengenalnya karena karya itu sangat persis seperti yang ia rasakan. Tapi karya-karya berikutnya tidak sama lagi, eunhae pun jadi penasaran dengan si penulis webtoon itu. Kemudian eunhae berkata kalau ia sebagai pembaca webtoon minwo, ia ingin mengetahui akhir dari suatu cerita webtoon itu. Oleh karena itu ia memohon kepada minwo agar melajutkan karyanya sekarang sampai selesai. Tapi minwo yang sedari tadi mendengarkan tidak mengiyakannya permintaan itu.
Minwo dan eunhae kembali kekota tapi kali ini eunhae yang mengemudi sedangkan minwo istirahat disebelahnya. Sama seperti saat berangkat tadi eunhae masih sesekali melirik minwo yang sedang tidur. Suara hati eunhae bertanya orang seperti apa minwo itu. Dan terdengar suara hati minwo yang seakan menjawab pertanyaan itu. Minwo berkata "seseorang yang sakit, miskin dan kesepian. itulah yang kutahu tentang diriku". Ternyata mimi ikut bersama mereka dari tadi. Sekarang ia duduk dikursi belakang. Mimi menyangkal pernyataan minwo tentang diri minwo tadi. Mimi berkata "Tidak, kau bukan orang seperti itu. Kau adalah orang yang akan selalu bersinar".
Minwo kembali kerumah sakit. Pagi itu dia berhasil menggambar beberappa gambar. Eunhae datang untuk melihat hasil gambar itu. Eunhae mengambil buku gambar minwo dan membaca. Tapi setelah dibalik-balik mukanya tampak tidak senang. 
Minwo menanyakan bagaimana hasil gambarnya. Ia minta eunhae berbicara jujur kepadanya. Bukannya menjawab, eunhae malah berkata agar minwo melepas segera jam retak yang ia selalu pakai. Eunhae menebak kalau jam tangan itu peninggalan ayah minwo yang sudah meninggal. Minwo terkejut eunhae bisa tau hal itu dan ia bertanya bagaimana caranya eunhae tahu kalau jam tangan itu adalad peninggalan ayahnya. Eunhae berkata kalau ia adalah pemimpin dari sebuah perusaan webtoon terbesar dikorea. Eunhae meminta agar minwo jangam menganggap remeh pembaca. Eunhae berkata kalau ia bisa apakah seorang penulis itu mengambar dengan mata tertutup atau dengan mata terbuka. Eunhae berpendapat kalau gambar minwo kali ini tidak ada emosi dan perasaan, juga tidak bisa menimbulkan efek kepembaca. Eunhae menyerahkan kembali gambar minwo dan pergi dari sana dengan perassan sedikit kesal. Minwo tertawa mendengar pendapat eunhae, Minwo berkata kalau eunhae ternyata juga tahu tentang perasaan seseorang yang ditinggal mati oleh orang yang merreka cintai. Pernyataan itu sukses membuat eunhae menghentikan sebentar langkahnya, tapi ia tidak menanggapi perkataan minwo dan tetap pergi dari sana.
Sepertinya pernyataan minwo benar adanya. Karena eunhae terus memikirkannya, bahkan saat mengemudi pulang. Eunhae menghentikan mobilnya dipinggi jalan dan menyetel cd album koleksinya. Mulanya eunhae tertawa menikmati lagu pilihannya tapi kemudian ia murung lagi.
Malam itu minwo tidak bisa tidur. Minwo pun bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan keluar. Mimi yang menunggu diluar kamar minwo melihat minwo keluar. Tapi kali ini tidak mengikuti minwo, ia hanya memndangi kemana arah ia berjalan. Lalu tiba-tiba mimi merasa ada yang aneh, ia pun melihat kearah minwo pergi tadi. Tapi minwo sudah tidak ada disana. Mimi kelabakan mencarinya, sampai kemudian ia melihat pintu tangga darurat terbuka. Dan benar saja minwo sedang menaiki tangga darurat itu menuju keatap gedung. Mimi pun segera mengikutinya.
Diatap minwo menaiki pembatas gedung dan berdiri disana. Minwo seperti sedang menikmati matahari terbit, tapi juga seperti orang yang hendak bunuh diri. Dan hal terakhir ini lah yang dipikirkan oleh mimi. Mimi berteriak meminta minwo untuk segera turun dari pembatas gedung. Tapp minwo tidak mendengarnya. Umbrella man tiba-tiba ada disana, mimi pun segera meminta bantuannya untuk mencegah minwo berbuat nekat. Umbrella man hanya diam terpaku disana. Mimi terus memohon sampai akhirnya ia bilang ke umbrella man kalau ia berjanji akan pergi dari sisi minwo selamanya asalkan minwo selamat. Umbrella man menatap mimi untuk melihat kesungguhannya. Dan kemudian ia pun menghentakan payungnya kelantai sebanyak 3 kali. Angin berhembus, kaki minwo beranjak mundur kebelakang, selah melihat sekeliling sekali lagi minwo pun turun dari atap. Mimi tampak lega melihatnya.
Minwo kembali kekamarnya dan mencoba untuk tidur lagi. Sementara itu diatap mimi bercerita ke umbrella man kalau sejak minwo kehilangan ingatannya, ingatan minwo yang bahagia pun juga ikut hilang. Bahkan juga sifat minwo yang sebelumnya hangat dan terus bersinar pun juga ikut hilang. Si umbrella man menyakinkan lagi dengan keputusan yang mimi buat. Ia bertanya apakah mimi mampu meninggalkan minwo yang merupakan kebahagian baginya, dan walapun pada saat itu minwo bisa mengingat kembali dirinya. Mimi mengangguk yakin dengan keputusannya. Maka si umbrella man pun memberi mimi kotak korek api. Tapi saat dibuka didalam kotak korek api itu hanya ada 3 batang korek api. Si umbrella man berkata kalau korek api itu menyala, minwo akan bisa melihat mimi.
Beberapa gambar masa lalu pun muncul. seperti saat minwo bermain korek api diruang seni dan saat hari-hari minwo bersama mimi. Umbrella man berkata hanya ada 3 kali kesempatan, jika setelah tiga kali kesempatan itu ingatan minwo bulum bisa kembali, ia tidak bisa menjamin keselamatan minwo. Saat ini minwo harus membawa kembali ingatannya sendiri, jika itu tidak bisa maka semua ingatan yang selama ini membingungkan minwo, akan membuat minwo mengalami masa sulit. Mimi pun jadi cemas mendengarnya.

Minwo sudah kembali dari rumah sakit. Ia pergi keperusahaan. Team leder tidak sengaja bertemu dengannya, team leader berkata kalau ia sebenarnya ingin menghubngi minwo untuk membicarakan sesuatu, tapi karena minwo sudah kesana ia mengajak minwo kemejanya. Team leder menjelaskan hasil meeting kemarin. Ia berkata kalau perusahaan memberikan kesempatan kepada penulis baru seperti minwo untuk mengikuti pameran webtoon. Team leader juga berkata mulai sekarang minwo bisa menghentikan dulu karya dan minwo hanya cukup datang keperusaan sesuai dengan jadwal persiapan pameran. Tapi bukan berarti karya minwo dihentikan selamanya. Minwo tampak bingung tapi lega mendengar kalau ia bisa menunda karyanya. Team leader lalu menunjukan kotrak yang harus minwo tandatangani. Team leder berkata jika minwo setuju dengan isi kontrak itu, maka uang kontraknya akan langsung ditransfer kerekening bank minwo. Minwo langsung mengucapkan terima kasih berkali-kali kepada team leader, seakan minwo sangat membutuhkan uang itu.
Minwo datang kerumah ibunya. Ia memanggil-manggil ibunya dengan senyum yang terus mengembang diwajahnya. Tapi ibu tidak ada, minwo pun dengan bangga menaruh sesuatu dimeja. Itu adalah buku rekening minwo. Kemudian tiba-tiba minwo mendapat telepon dari eunhae. Eunhae mengingatkan kalau malam ini perusahaan mengadakan gethering makan malam bersama para penulis webcartoon lain yang akan ikut pameran. Minwo ingin menolaknya tapi Eunhae menyela dan berkata kalau ini adalah pertama kalinya mereka bertemu dan pertama kalinya pula minwo ikut pameran jadi ia harus meluangkan waktu dan hadir diacara itu. Minwo pun terpaksa menyanggupi untuk datang keacara makan malam itu. 

Minwo tertarik melihat kamar lamanya yang sekarang sudah berubah menjadi gudang. Ia melihat kelaci meja, dan kemudian ia mengambil sebuah buku dari lemari. Itu adalah buku gambar minwo semasa sma dulu. Minwo membuka-buka buku gambar itu, tapi wajahnya bingung. Sepertinya ia tidak ingat pernah menggambar itu. Sampai kemudian ia melihat sebuah sketsa gambar seorang gadis. Itu adalah seketsa awal gambar mimi yang diminta temannya untuk membuat dulu. Tapi wajah minwo masih menunjukan wajah kebingungan.
Acara gethering makan malam diwarnai dengan para penulis webcartoon senior yang menceritakan kisah cinta mereka. Ada yang mengalami kesusahan mencari pacar ketika usia sudah bertambah tua, dan ada juga yang masih mengalami cinta yang menggebu-gebu. Minwo tidak tertarik mendengar cerita itu, ia malah memperhatikan gelas birnya. Eunhae sedikit banyak melihat sikap minwo itu. Kemudian ada seorang penulis webtoon senior yang bertanya kepada minwo apakah minwo setuju cinta dapat membuat seorang anak kecil menjadi dewasa, dan seorang dewasa menjadi seperti anak kecil. Minwo menjawab singkat, ya, ia menyujui itu. Lalu penulis lain pun menebak kalau minwo sepertinya sudah banyak pengalaman berpacaran.
Minwo hanya tersenyum mengiyakan sambil malu-malu. Teman-temannya pun tertawa, mereka meminta minwo menceritakan salah satu pengalaman berpacarannya yang paling berkesan, tapi ada seorang penulis yang ingin tau apa arti cinta bagi minwo. Minwo pun terpaksa harus menjawabnya, tapi sebelum menjawab ia meminum minumannya dulu. Lalu minwo berkata "Cinta itu seperti saat kita pergi ke sebuah bioskop. Meskipun kita 15 menit datang lebih awal. Dan hanya karena kau menunggu sendirian bukan berarti film itu akan mulai. Itu tidak akan pernah terjadi". Para penulis sudah sangat takjub mendengar penjelasan minwo ini dan mereka pun bersulang untuk merayakannya. Tapi minwo malah menghentakan gelasnya kemeja. Teman-temannya kaget dan melihat kearah minwo semua. Minwo berkata kalau apa yang ia bicarakan tadi bukanlah dari dirinya, tetapi dari novelis roman rolland. Minwo tidak percaya rekan-rekannya itu tidak tau. Suasana pun jadi tegang dan kaku. Eunhae pun berkata kalau sepertinya minwo sudah mabuk jadi sebaiknya mereka melanjutkan acaranya saja. Minwo masih tampak kecewa, ia meminum minumannya sendiri tanpa peduli dengan yang lain, tapi tiba-tiba perasaan ingin muntah datang lagi. Minwo pun segera lari kebelakang, eunhae hanya bisa memandang khawatir melihatnya.
Minwo ternyata tidak ke toilet tapi ia keluar dari pintu belakang. Minwo muntah disebuah gang sempit yang kumuh. Setelah selesai, minwo baru sadar dimana ia berada. Tapi bukannya masuk lagi, minwo malah menyusuri gang itu. dan masuk ke cafe lain, cafe lupin. 

Minwo menuruni anak tangga yang cukup banyak dan melihat kalau di cafe itu sepi. Minwo duduk di depan meja bartender. Bartender / umbrella man menanyakan pesanan minwo. Minwo memesan scoth dan umbrella man pun langsung menyerahkan pesanan itu. Minwo meminum pesananan itu dalam sekali teguk, kemudian ia mengeluarkan rokok dari sakunya, tapi saat akan mengambil korek api, ia kesulitan menemukan korek api itu dikantongnya. Umbrella man pun memberikan minwo kotak korek api yang sama yang ia berikan kepada mimi. 

Minwo menghidupkan korek api itu dan berusa menyulutkannya ke rokok yang sudah ada dimulutnya. Tiba-tiba mimi terlihat berdiri disampingnya. Minwo kaget melihat mimi yang begitu dekat berdiri disampingnya, begitu pula mimi yang terkejut minwo bisa melihatnya. Bahkan mimi sampai mundur kebelakang dan menbrak kursi yang ada disana. Mimi pun terjatuh kelantai, minwo pun tidak jadi menyulut rokoknya. Ia menaruh batang korek api yang sudah ia menyalakan tadi dkedalam asbak yang ada didepannya. Tapi api itu tidak langsung padam. 
Minwo menolong mimi untuk berdiri. Mimi duduk disebelah minwo, ia masih tidak percaya minwo bisa melihatnya. Ia pun bertanya beberapa kali ke minwo, apakah minwo beneran bisa melihatnya. Minwo mengiyakan. Umbrella man memberikan mimi sebuah minuman. Mimi teharu antara senang minwo bisa melihatnya dan sedih mungkin ini saat-saat terakhirnya. Ia pun langsung meminum minuman yang diberikan umbrella man tadi. Minwo bingung melihat sikap mimi yang aneh, ia pun bertanya ke mimi, apakah mereka pernah bertemu sebelumnya dan menanyakan siapa nama mimi. Mimi ingin menjawab tapi umbrella man menyela dengan berkata, kalau ia memberi minwo minuman segelas lagi sebagai sebagai hadiah. Minwo mengangguk berterima kasih. Mimi sepertinya mengerti kalau  ia tidak boleh mengungkapkan siapa dirinya
Kemudian mimi terlihat menangis. Minwo bertanya kenapa mimi menangis. Mimi berkata kalu ia sangat bahagia. Umbrella man melirik mimi, takut mimi mengatakan sesuatu lagi. Sedangkan minwo kaget mendengar jawaban mimi. Mimi menjelaskan kalau ia sudah sejak lama menyukai minwo. Minwo masih tidak mengerti bagaiman bisa mimi mengenalnya. Minwo pun beranggapan kalau mimi tau diriya dari webtoonya. Minwo berkata kalau dirinya yang diwebtoon bukanlah dirinya yang sebenarnya. Minwo berkata kalau semua yang ada pada dirinya adalah sampah dan palsu. Alasan kenapa ia seperti itu karena ia adalah sampah dan penipu. Mimi buru-buru menggelengkan kepalanya, ia berkata minwo bukan orang yang seperti itu. Mimi hampir saja mengungkapkan siapa minwo sebenarnya. Tapi kemudian ia berkata kalau minwo adalah penulis yang baik dan orang yang hangat. Minwo tersenyum kecut, dan berkata kalau ia juga ingin  menjadi seperti orang yang mimi bilang tadi. Tapi sejak awal ia adalah orang yang bernafas pun terlalu berlebihan. Ia adalah orang yang ingin menujukan kepada orang lain kalau dirinya juga bisa, tapi sejak awal semuanya sudah tidak mungkin.  
 
Mimi pun lalu berpikir sejenak. Kemudian ia mendapat ide, ia meminta minwo untuk melihatnya. Minwo meminum minumannya dulu sebelum melihat wajah mimi lagi. Tapi tiba-tiba mimi sudah hilang dari sana. Minwo kaget melihatnya dan mencoba mencari disekeliling. Tapi kemudian sebuah lampu menyorot kearahnya dari depan. Ternyata mimi sudah berdiri diatas panggung dipannya itu. Mimi lalu bernyanyi lagu 'i have to forget you' dengan penuh penghayatan. Ini adalah lagu yang sama yang pernah minwo nyanyikan di kelas seni dulu. Minwo terus melihat kearah mimi dan mulai menikmati lagu yang mimi nyanyikan. Tiba-tiba cafe menjadi penuh. Saat mimi selesai membawakan lagu pertamanya, para pengunjung memberikannya tepuk tangan yang meriah. Minwo pun baru sadari disana ada pengunjung lain, dan ikut memberikan tepuk tangan untuk mimi. Mimi menyanyikan lagu kedua yang berirama ceria, ia juga memberikan aksi-aksi lucu diatas panggung. Minwo pun akhirnya bisa tersenyum melihat tingkah mimi yang seperti itu.
 
Keesokan harinya minwo terbangun disuatu tempat. Minwo melihat sekitar dan merasa tidak mengenalinya. Ternyata itu adalah apartemen eunhae. Eunhae menghamipi minwo dan memberinya kopi. Eunhae berkata kalau tadi malam minwo terlalu mabuk makanya ia membawa minwo keapartementnya. Minwo bertanya dimana mereka bertemu tadi malam. Eunhae bingung melihat sikap minwo. Minwo bergumam scotch, sgadis, lagu, sambil memegangi tengkuknya. Eunhae merasa minwo aneh, ia pun memanggil nama minwo. Minwo bertanya ia ada dimana. Eunhae pun menjelaskan kalau semalaman minwo bersamanya diapartemntnya, ia juga menjelaskan kalau tadi malam saat gethering sudah selesai, minwo masih ingin minum-minum padahal rekan-rekan mereka sudah mau pulang. Maka saat itu eunhae pun memutuskan untuk menemani minwo minum. Minwo bertanya apa saat itu eunhae bernyanyi untuknya.
Eunhae menatap minwo bingung, ia pun memutuskan untuk memberikan minwo teh madu karena ia merasa minwo masih terkena efek mabuk. Minwo terlihat memikirkan sesuatu, eunhae pun mengajak minwo jalan-jalan keluar biar lebih segar. Saat eunhae mengambil mantelnya, minwo tiba-tiba bangkit dari sofa dan segera mengabil jaketnya. Minwo buru-buru keluar dari apartment itu. Eunhae pun memanggil minwo, minwo minta maaf karena sepertinya ia mendapat mimpi aneh. Minwo kemudian segera pamit pergi, eunhae memanggilnya lagi. Minwo kembali lagi, eunhae pun bertanya apakah mereka sekarang sudah berteman. Minwo menghela nafasnya, kemudian berkata kalau mereka tidak bisa jadi teman. Kemudian minwo pun pamit pergi lagi.
Eunhae ternyata membututi minwo sampai kebawah apartmentnya dan melihat minwo yang buru-buru lari pergi dari sana. Tapi diujung jalan minwo tiba-tiba berhenti karena merasakan sesuatu didalam kantong jaketnya. Minwo pun mengeluarkan sesuatu itu. Dan itu tak lain adalah kotak korek api cafe lupin. Minwo pun melihatnya sungguh-sungguh dan merasakan pernah melihatnya didalam mimpinya tadi.
nb:
- di ep. 2 ini aye kok merasakan si fire warior tidak jahat.. tidak jahat/tidak mau melukai minwo secara fisik.
- cuma guwe kah yah melihat kalau mimi masih hiup?? ato gw error nerjemahin seperti biasanya.. hehe.. tp kalau bener mimi msh hidup kemungkian dia sedang koma dan arwahnya jalan-jalan. Dan kalau minwo mendapat ingatannya dan mimi harus pergi dari sisi minwo, itu artinya mimi akan beneran meninggal kali ini.. hur.. hur.. spoiler lagi..  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar