Senin, 24 Februari 2014

Sinopsis MIMI Episode 1

desember 8 maybe.. lolol
haha.. setelah nonton mimi ep. 1 ternyata spoiler aye salah semua.. kalau aye bikin spoiler lagi jangan percaya dah.. wkwk..

sudah intronya.. kita mualai aja sinopsis mimi ep.1 nye..
Minwo mendapat mimpi buruk lagi. Beruntung bunyi telepon membangunkannya. Tapi sayang itu adalah telepon dari team leadernya yang meminta minwo untuk segera menyerahkan karyanya. Minwo pun jengah dan menjauhkan telepon dari telingananya meski belum terputus. Sesaat kemudian telepon itu terputus,tapi telepon itu berbunyi lagi. Minwo enggan mengangkatnya tapi setelah tau itu dari ibunya, ia pun mengangkatnya meski dengan malas-malasan menjawabnya. Ibu menanyakan kabar minwo, ia juga meminta minwo untuk istirahat cukup, meminum air putih 2 l sehari, dan mengurangi minum kopi. Minwo hanya mengiyakan tapi tidak menjalankan permintaan ibunya. Ia masih tetap minum kopi saat mengerjakan karyanya. Tapi sesaat setelah minum kopi ia merasa ingin muntah.
Minwo pergi keatap apartmentnya untuk menghirup udara segar. Setelah cukup ia pergi keluar. Tapi ada seorang gadis yang mengikutinya. Saat ia berbalik, gadis itu menghilang, lalu gadis itu tiba-tiba sudah ada di dalam coffe shop saat minwo tiba. Ia menyambut minwo dengan senyuman. Minwo duduk di depan gadis itu, ia melihat kedepan kearah gadis itu. gadis itu tertunduk malu dilihat seperti itu. Minwo mengeluarkan buku gambarnya, gadis iru terus menatap minwo. Saat pelayan datang untuk mencatat pesanan. Gadis itu meminta minwo untuk memesan coklat tapi minwo tidak mendengarnya dan ia memesan minuman lain. Sepertinya minwo tidak bisa melihat gadis itu.. Yup itu adalah arwah mimi.
Mimi terus memperhatikan minwo yang sedang mencoba menggambar. Tapi pikiran minwo buntu, ia memcoret kembali gambar yangg telah ia buat. Kemudian ia melihat sepasang kekasih yang sedang bermersaan di seberang meja. Minwo mencoba dengan cepat menggambar moment itu. Mimi terus memperhatikan minwo. Tapi lagi-lagi rasa ingin muntah itu datang. Membuat mimi khawatir akan kesehatan minwo. Tapi kemudian mimi kerkejut melihat sesosok pria yang membawa payung sedang memperhatikannya.
"Mr. M. Aku memanggilmu Mr. M. Karena huruf M ada disemua yang aku sukai, modigliani, mozart, moon/bulan. Dan bagi ku yang paling besar, paling tinggi dan bersinar, namamu .. Minwo" 
Minwo pergi menemui dokter. Dari konsultasi ini kita tau kalau minwo sering bermimpi buruk dan sakit kepala sejak menemukan sebuah kalender. Padahal kalender itu adalah kalender th 2003. Saat minwo menanyakan tentang kalender itu, minwo malah memperhatikan jam waker yang ada dimeja. Dokter pun mengulangi pertanyaannya. Minwo menjawab kalau ia tidak yakin kalender itu adalah miliknya. Tapi ia yakin tulisan dikalender itu adalah tulisannya, tapi ia tidak ingat apapun tentang tulisan itu. Dokter bertanya kenapa minwo ingin mengingatnya. Minwo berkata kalau ia mulai membuat webcartoon sejak menemukan kalender itu. Mulanya semua lancar dan webcartoon itu sukses. Tapi belakangan ia merasa buntu karena tidak ada catatan lagi dikalender itu setelah tgl 8 desember.
Dokter memperlihatkan hasil ctscan minwo dan tidak ada yang aneh. Minwo tidak percaya, ia berkata kalau ia tidak sakit parah berarti ia sakit mental. Dokter memberikan minwo sebotol obat, tapi belum selesai dokter itu menjelaskan minwo sudah beranjak pergi. Tapi ia kemudaian kembali lagi hanya untuk mengambil baterai jam waker yang  sejak tadi mengganggunya.
Berpindah kekeadaan arwah mimi. Arwah mimi berada disebuah gang ia berlari kesana kemari karena ada seorang lakilaki berpayung yang ia liahat tadi sedang mengejarnya. Mimi masuk ke cafe lupin. tapi pria itu sudah berada didalam. Mimi ketakutan, mimi berkata ia hanya mengikuti pria yg ia cinta apa itu salah, dan berjanji tidak akan melakukannya lagi. Tapi pria itu malah dengan tenang menuangkan segelas minuman dan menyerahkannya pada mimi. Meski enggan dan ketakutan mimi mengambil gelas itu, sebelum meminumnya. Mimi bergumam "Jangan sakit, kau tidak boleh sakit. tidak boleh sakit". Kurasa ini ditunjukan untuk minwo.
Minwo kembali keapartementnya. Ia merasa ada yang mengikutinya lagi. sehingga ia buru-buru masuk keapartemennya.
Minwo menemui team leadernya. Team leader memperlihatkan betapa antusiasnya penggemar webcartoon minwo, meski terlabat memposting tapi para penggemar tetap antusias bahkan ada produser film yang terus menghubnginya untuk memiinja ijin memfilmkan karya minwo itu. Oleh karena itu, ia meminta minwo untuk meneruskan karyanya dan ia berjanji akan membantu apapun yang minwo minta. Tapi minwo tidak terlalu peduli dengan ucapan team leader, perhatiannya malah tertuju pada sebuah comment untuknya dikomputer. Comment itu berasal dari fire warrior, ia menulis kalau ia tau webcartoon minwo berasal dari kisah nyata dan tau bagaimana cerita selanjutnya. Team leader bertanya apakah benar itu adalah kisah nyata minwo. Minwo tidak menjawab ia terlalu fokus pada foto yg digunakan si fire warrior sebagai profil picturenya. Dan itu adalah sebuah foto sekolahan. Minwo meminta team leader mempertemukannya dengan si fire warrior.
Minwo sedaang naik kereta, ia menelepon team leader untuk mempertemukannya dengan si fire warrior secepatnya bagaimanapun cara. Team leader pun akhirnya menyanggupinya. Minwo melihat kalendernya lagi dan ia pun teringat perkataan dokternya yang menyuruh untuk mencari masa lalu minwo karena jika benar itu adalah kalender minwo maka memori itu sedang terkubur jauh didalam ingatan minwo.  Minwo semakin penasaran bagaiman ia bisa melupakan semua yg ia catat di kalender itu seperti kelas seni, sepeda dan ciuman pertama.
flashback..
Mimi memdapat gambaran sebuah jam tangan dan seseorang yang mengalami kecelakan.
Ia terhenyak setelah melihat gambaran itu padahal saat itu ia ada sedang ada disalon. Mimi  memanggil bibinya dan ingin menceritakan pa yang ia lihat tadi.  Bibi  menebak kalau mimi baru saja bermimpi tentang hantu. Mimi membenarkan, tapi kemudian ia bilang kalau itu manusia. Bibi memukul mimi karena menganggap mimi sedang main-main dengannya padahal ia sedang sibuk melayani pelanggan. Mimi mengaduh kesakitan karena dipukul, bibi pun langsung melihat bekas pukulannya. Tapi tidak ada bekas luka, bibi memarahi mimi dan memintanya jangan terlalu berlebihan dan sebaiknya mimi membantunya dari pada mengganggunya. Amarah bibi berhenti karena ada bebrapa siswa sekolah yang masuk kesalon.Mimi keluar membantu bibi menjemur pakaian, tapi ia melihat segerombolan anak sekolah yang sedang bermain dijalanan.
Mimi kembali kedalam dan melihat baju sekolahnya. Keesok harinya mimi dengan berbaju seragam sekolah datang ke sekolahan. Sekolahan saat itu sepi, penjaga sekolah sekilas melihatnya tapi membiarkannya karena mimi mengenakan seragam sekolah. Mimi berdiri ditengah kelas dan berakting seperti sedang memperlenalkan diri sebagai siswa baru. Disini kita tau kalau mimi baru pindah kedaerah itu tahun lalu, keluarganya memiliki sebuah salon rambut yang letaknya tak jauh dr sekolah itu. Kita juga tau kalau mimi sebenarnya lebih tua karena ia sudah 1 semester tidak sekolah karena sakit. Dan ternyata minwo memperhatikannya dari luar kelas. Mimi berakting seperti telah mendapatkan tempat duduk, tapi kemudian pandangannya terlihat sedih. Minwo masih memperhatikannya, tapi kemudian merasa cukup memperhatikan, minwo berlalu pergi. Mumgkin minwo menganggap mimi beneran siswa baru.
Kesedihan mimi sudah berlalu, ia bersenang-senang melanjutkan semua yang ia ingin lalukan jika bisa sekolah, mencoret-coret papan tulis dan belari dilorong. Saat mimi pelihat coretan seperti tanggal jadian didinding mimi merasa sangat bahagia. Tapi tiba-tiba nafasnya sesak, mimi pun mencoba mengatur nafasnya.
Saat sudah baikan mimi melanjutkan jalan-jalan keliling sekolahnya, hingga ia sampai di ruang seni. Mimi mendengar seseorang sedang bernyanyi dan degan berani ia mengintip kedalam. Ia melihat dari belakang kalau pria itu sedang bernyanyi sambil bermain gitar. Dan ternyata oramg itu adalah minwo. Kerena terlalu asik menikmati, mimi jadi tidak sadar kalau minwo mau keluar. Mimi pun buru-buru pergi tapi malah kesandung sapu. Minwo melihat kejadian itu, mimi pun tanpa menoleh buru-buru pergi dari sana.
Saat minwo sudah pergi mimi diam-diam masuk ke ruang seni, ia melihat lukisan dan mencoba menyentuhmya. Tapi ternyata cat lukisan itu masih basah. Mimi pun jadi bingung, apalagi saat itu terdengar suara langkah minwo kembali. Mimi pun buru-buru bersembunyi. Minwo melihat lukisannya rusak tapi ia  tidak melihat ada orang lain disana. Ia pun mencoba memperbaiki lukisannya itu. Mimi ternyata bersembunyi didalam lemari dikelas itu. Saat ia mengintip, ia bisa melihat wajah minwo yang sedang fokus memperbaiki lukisan, dan dadanya berdenyut kencang seperti saat sakit. Hari sudah mulai larut, minwo pun membereskan perlengkapannya dan bersiap pulang.

Sebelum pulang minwo mengunci ruang seni dr luar. Mimi yang tau kalau ruangan itu akan dikunci buru-buru keluar dari lemari. Tapi sudah terlambat minwo sudah pergi. Mimi mencoba memanggil minwo tapi minwo tdk dengar. Mimi pun panik dan berusaha membuka semua bukaan yang ada. Saat minwo mengembalikan kunci ke penjaga, penjaga bertanya apakah gadis yang seperti minwo datang kesekolah di hari minggu sudah pulang. Minwo ingat gadis yang ia liat tadi tapi tidak yakin ia sudah pulang.
Saat minwo sudah di luar gedung ia menatap kembali kearah ruang seni, ia melihat jendela yang bukaan padahal tadi sebelum ia pergi masih tertutup. Minwo pun bergegas kembali keruang seni. Minwo mengetuk pintu ruang seni, mimi langsung menjawab dan meminta untuk dibukakan. Benar dugaannya kalau ada orang lain diruang seni itu, minwo pun kembali keruang penjaga tapi si penjaga ternyata sudah pulang. Minwo pun meminta kunci dari guru yang belum pulang, tapi guru itu tidak punya kuncinya.
Minwo kembali keruang seni dengan tangan kosong, merasa bersalah minwo pun terduduk dilantai bersadar dipintu. Mimi pun sadar minwo tidak bisa membukakan pintu untuknya dan ia pun terduduk juga di lantai bersandar disisi pintu yang lain. Setelah sesaat diam, mimi pun meminta maaf karena telah merusak lukisan minwo. Minwo hanya diam. Mimi lalu bertanya kenapa orang dalam lukisan minwo tidak mempunyai mata. Minwo berkata kalau mata menunjukan hati/perasaan seseotang dan ia tidak tau hati orang itu seperti apa. Mimi pun jadi terdiam, minwo mengeluarkan mp3nya dan mendengarkannya bersama mimi.
Keesok harinya minwo langsung mengambil kunci dari penjaga, tapi saat membuka ruang seni mimi masih tidur. Minwo pun tidak mau membangunkannya dulu. Ia pergi lagi untuk membeli susu. Tapi saat ia kembali keruang seni mimi sudah tidak ada.
Bibi sudah menunggu didalam salon, mimi dengan takut membuka pintu salon. Tapi bukannya marah bibi malah menunda menghukum mimi yang tidak pulang semalaman dan malah mengajaknya pergi kedokter. Dokter masih tidak bisa mendiagnosa penyakit mimi padahal sudah sejak 3 bulan lalu sejak mimi terakhir chekup. Tiba-tiba mimi berkata kalau ia tau apa penyakitnya. Mimi berkata kalau penyakitnya adalah penyakit hati. Hatinya selalu degdegan, kalapanya pusing dan matanya selalu hanya melihat sesuatu.(tapi aye rasa ia menggabarkan rasa sakit yang ia rasakan saat liat minwo dari lemari.. alias sakit hatinya itu krn cinta.. lol)
Minwo berdiri di lorong berharap bisa menemukan mimi, tapi ia tidak melihatnya. Tiba-tiba kemudian ia liat sosok yang mirip mimi, minwo mengikutinya hingga ke hall sekolah. Tapi saat berpura-pura berdiri disebelah gadis itu, minwo melihat ternyata gadis itu bukan mimi.
masa sekarang..
Ternyata minwo pergi ke sekolahnya dulu. Tidak ada perubahan berarti pada sekolah. Tapi saat ia ke ruang seninya dulu, ruang seni itu sudah tidak ada. Minwo pun bertanya kesalah satu murid seni yang kebetulan lewat. Murid itu menunjukan ruang seni baru. Saat sampai di sana ia melihat dari luar para murid sedang serius menggambar model patung. Ia pun teringat dulu ia sering dimarahi guru seni karena tidak menggambar model yang diberikan dan malah menggambar yang lain.
Lamunan minwo terhenti karena ada seseorang yang menyapanya. Orang itu adalah guru seni minwo dulu, tapi minwo tidak mengenali (entah karena lupa ingatanya..ato.. tapi kenapa tadi bisa melamun ya?). Guru itu mengajak minwo masuk keruang seni, ia merasa berubah menjadi sangat tua karena minwo sampai tidak mengenalinya lagi. Minwo bertanya kenapa ruang seni dipindah kesana. Guru itu tertawa dan menganggap minwo sedang bercan,da karena ruang seni dipindah setelah minwo membakar ruang seni yang lama. Minwo memasang tampang tidak mengerti. Guru tersebut masih menganggap minwo sedang bercanda dengannya, ia menganggap minwo masih berhubungan dengan gadis yang ia bawa ke ruang seni ada saat kebakaran itu terjadi maka bersikap seperti iyu dihadapannya sekarang. Minwo pulang, ia masih memikirkan pa yang tadi gurunya katakan tapi ia tidak bisa mengingat apapun.
flashback..
Mimi semakin berani datang kesekolah meski hari itu bukan hari miggu. Dan minwo masih mengikuti gadis-gadis yang ia anggap mimi. Mimi melihat dari jauh minwo dengan ikut bergabung dengan gadis lain, tapi saat gadis-gadis itu pergi dan minwo melihat kearahnya, mimi segera berbalik sehingga minwo tidak melihatnya. Pikiran minwo sepertinya dipenuhi dengan mimi sampai-sampai ia menggambarnya dibuku gambar, dan tiba-tiab temannya datang. Teman minwo meminta minwo menggambar seorang gadis yang ia temui digereja. Karena gambar yang ia punya adalah foto bersama orang banyak. Dan ternyata gadis itu adalah mimi.
Bagai takdir salon langganan minwo tutup, minwo pun terpaksa datang kesebuah salon lain. Hari itu mimi sangat gugup karena harus menngeramas rambut pelanggan laki-laki. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh bibinya karena seperti melamun. Mimi yang kaget membuat air shower yang sedang dipegangnya pun muncrat kemana-mana. Pelanggan lain juga pada kaget termasuk pria yang sedang dikereamas mimi tadi. Ia bangkit dengan rambut yang msh berbusa melihat kearah mimi. Dan ternyata itu adalah minwo.
Mimi masih tidak percaya kalau tangannya tadi memegang kepala minwo. Bibi menyadarkan lamunan mimi dan menyuruhnya membersihkan salon. Mimi menurutinya, tapi saat membersihkan itu ia melihat sebuah buku gambar. Setelah melihat nama pemilik buku gambar itu, mimi terlihat bahagia. Mungkin karena artinya ia bisa bertemu minwo lagi. Sedangkan minwo ia juga masih tidak menyangka akhirnya bisa bertemu mimi. Tapi ia geli dan tersenyum sendiri karena harus bertemu dengan cara seperti tadi. Minwo kemudian sadar ada bukunya yang ketinggalan karena ia tadi langsung pergi begitu tau mimi yang mengeramasnya. Tadi kemudian ia tersenyum lagi. Mungkin karana ada alasan baginya untuk bertemu dengan mimi lagi.

Mimi bersiap-siap menunggu kedatangan minwo. Ia merapikan rambutnya dengan roll. Tapi minwo datang lebih cepat dari yang ia perkirakan. Mimi pun buru-buru melepas roll rambutnya. Hingga ia lupa kalau masih ada satu diatas kepalanya. Minwo terkejut melihat penampilan mimi dan ia jadi gugup untuk hanya berkata-kata. Tapi mimi mengerti, ia pun menyerahkan buku gambar minwo. Minwo pun semakin salting dan buru-buru pamit pergi dari sana. Mimi ingin berbicara sesuatu tapi ia urungkan saat melihat minwo pergi.
 
Minwo saat diluar, ia tampak ragu dan gugup. Sikapnya makin aneh saat tiba-tiba mimi ikut keluar. Sampai-sampai, ia menabrak sepada yang ada disana. Minwo pamit pergi lagi lagi tapi kali ini mimi menahannya. Ia bertanya apakah minwo bisa naik sepeda. Ajakan kencan secara tidak langsung. lol
Sampai rumah minwo kelabakan mencari sepedanya. Ia pun pergi kekamar ibunya menanyakan tentang sepedanya. Ibu menjawab sambil tangannya menutupi tagihan-tagihan yang sedang ia hitung. Ibu berkata kalau ia minta maaf karena tanpa sepengetahuan minwo ia sudah menjual sepeda itu. Ibu berjanji suatu saat nanti akan membelikan minwo yang baru. Minwo mengerti dan pamit pergi dari sana.
Dikamar minwo mengambil buku tabungan rahasianya. Ia melihat saldonya dengan murung. Kemudian ia melihat buku gambarnya tadi. Ternyata mimi memberikan judul-judul atau catatan-cattan kecil mengenai gambarnya. Minwo pun tersenyum lagi membaca catatan itu. kemudaian menatap yakin kelangit.
Keesok harinya minwo pergi ketoko srpeda bekas dan membelinya sebuah sepeda tua yang ada boncengannya. Kemudian minwo kembali kerumah dengan senang, ia menemui ibunya dan menyerahkan tabungannya. Ibu bertanya kenapa minwo menyerahkan buku tabungannya kepadanya. Minwo hanya berkata sambil tersenyum kalau ia sudah mengambil 20dollar untuk membeli barang sesuatu. Ibu pun terharu karena minwo sepertinya mengetahui kesusahannya.
Yah minwo sudah senang hanya karena bisa membeli sepeda dan bisa pergi kencan dengan mimi. Minwo dan Mimi berboncengan sepeda mengelilingi taman. Mimi selalu tampak ragu untuk berpegangan dibadan minwo, tapi tiba-tiba jalanan bergelonjang minwo pun mengendari sepedanya dengan tidak setabil. Mimi yang panik bukannya berpegang kebadan minwo malah memegang kuping minwo untuk berpegangan. Minwo pun makin kesulitan mengendarai sepedanya dan akhirnya mereka jatuh. Lutut mimi terluka tapi mimi berkata ia tidak apa-apa. Setelah mengobati luka mimi, minwo mencoba memasang rantai sepedanya yang terlepas karena jatuh tadi, tapi ia tidak bisa. Kemudian mimi mencoba memperbaiki sambil memberi tahu minwo cara memasang rantai benar. Mimi senang menunjukan keberhasilannya memasang rantai sepeda. Tapi minwo malah kaget dan hanya tersenyum karena ada bekas oli dihidung mimi. Mimi yang tidak tau ada oli dihidunya, gelagapan dipandangi seperti itu oleh minwo. Ia berkata kalau, ia bisa memperbaiki ranatai itu karena ia pernah membacanya dibuku.
Mimi dan minwo melanjutkan kencan mereka. Mereka duduk disebuah tempat yang bisa memandang kota. Minwo bertanya dimana yang sakit. Tapi bukan luka karena jatuh tadi, minwo bertanya tentang penyakit mimi. Mimi berkata ia juga tidak tau, tapi ia tau sejak kapan ia mulai sakit. Ia bercerita kalau ibunya  yakni saat ibunya meninggal. Mimi lalu memperlihatkan foto keluarganya. Mimi bercerita kalau ayahnya sehat tapi sejak ibunya meninggal ayahnya jadi sakit. Ayah berkata kalau hidup tanpa ibunya bagaikan hidup tanpa oksigen. Suatu malam ayahnya berkata kalau ia akan menyusul ibunya ke surga. Sejak saat itu ia sakit. Tapi mimi bertahan karena menjaga ayahnya yang sedang sakit. Ayahnya juga pernah berkata kalau ada cinta diluar sana yang lebih berarti dari pada hidupnya sendiri. Mimi merasa ia tidak bisa menemukan cinta seperti itu sebelum ia meninggal. Minwo hanya bisa menggenggam tangan mimi sebagai bentuk empatinya.
Mimi melihat jam tangan minwo dan menariknya untuk melihatnya lebih jelas. Minwo yang terkejut pun langsung menarik tangannya. Mimi mengerti tapi ia teringat dengan bayangan yang pernah ia liat baru-baru ini.
Hubungan minwo dan mimi pun makin dekat. Saat minwo datang kesalon lagi ternyata teman minwo yang menyukai mimi sudah ada disana. Minwo pun pergi dengan sebal karena melihat mimi mengeramas temannya itu dengan bahagia. Mimi menyusul minwo ia tidak tau kenapa minwo marah tapi ia meminta minwo membawa payung karen saat itu hujan turun sangat lebat. Minwo menolaknya tapi mimi tetap memkasa. Minwo semakin keras kepala, mimi pun mengancam tidak ingin bertemu minwo lagi kalau ia tidak menggambil payungnya. Minwo tetap tidak bergeming ia pergi meninggalkan mimi. Mimi pun kesal dan membuang payungnya begitu saja.
Minwo melepaskan rasa kesal dan cemburunya dengan bermain basket.
Saat hujan sudah reda minwo terlihat sedang menggabar sesuatu di dinding. Pagi harinya saat mimi akan menjemur pakaian, ia terkejut melihat lukisan di dinding rumahnya. Sangking senangnya ia langsung menghampiri minwo. Mimi bertanya apakah gadis di dalam lukisan itu dirinya. Minwo hanya tersenyum mendengar tebakan mimi yang benar. Mimi senang melihatnya, ia meminta minwo berjanji akab mengajaknya melihat pantai seperti dilukisan itu. Tapi kali ini minwo tidak menujukan reaksi apa pun padahal mimi merengek miminta minwo berrjanji. Mimi pun sadar dengan tingkahnya, ia pun mengalihkan suasana dengan meminta minwo menandatangi lukisannya karena setiap seniman pasti membubuhkan tanda tangan dikaryanya. Dan siapa tau minwo nanti manjadi pelukis terkenal, mimi bisa menjual lukisan itu.. lol.. tapi karena takut tidak ada yang percaya, mimi pun punya cara lain yakni mencat telapak tangan minwo dan mencapkan tangan minwo kedinding. Dan mereka pun tidak jadi bertengkar.

Suatu hari mimi lagi-lagi bersembunyi dilemari ruang seni. Ia berencana untuk menakuti minwo. Tapi saat selesai siap-siap minwo tiba-tiba tidak ada diruang seni itu. Mimi pun keluar dari lemari, tapi ternyata minwo diam-diam ada dibelakangnya dan berusaha mengejutkan mimi. Mimi terjatuh karena kaget. Minwo berkata kalau ia hanya bercanda. Tapi mim tetap ingin menghajar minwo dengan sapu. Maka terjadilah kejar-kejaran diruang seni itu. Saat mimi berhasil mengejar minwo dan ingin memukulnya. Minwo menangkap sapu itu dan jarak dia dengan mimi menjadi dekat. Keduanya pun jadi salting.
Mimi mengalihkan suasana dengan berkata kalau diruangan itu terlalu gelap dan ingin menghidupkan lampu. Tapi minwo menarik tangan mimi mencegahnya menghidupkan lampu. Minwo malah mengambil korek api dan menumpuknya jadi satu agar apinya sedikit besar. Lagi-lagi jarak minwo dan mimi semakin dekat. Minwo pun memberanikan diri untuk mencium mimi.
Tapi mimi lagi-lagi mengalihkan suasana. Mimi berkata kalau ia mempunyai kado untuk minwo. Dan kado itu adalah sebuah jam tangan. Karena minwo diam saja, mimi pun berencana melepaskan jam tangn yang minwo kenakan sekarang. Tapi tiba-tiba minwo menarik tangannya. Mimi kaget ia berkata kalau ia menghadiahkan jam tangan itu karena melihat jam tangan minwo sudah retak kacanya.
Minwo sedikit menjauh dan duduk didekat jendela. ia bercerita kenapa ia suka selali menggambar orang yg duduk-duduk melihat pantai seperti didinding mimi waktu itu adalah karena ayahnya pernah berjanji akan mengajaknya kepantai saat ia berumur 18. Tapi minwo kecil tidak bisa menunggu, saat ia mendengar ayahnya kan pergi memancing pun masuk kedalam mobil ayahnya diam-diam. Tapi saat suadah sampai dipantai dengan ayahnya, ia merasa tidak cukup hanya melihatnya, minwo ingin bermain dengan ombak dan lagi-lagi tanpa sepengetahuan ayahnya. Minwo kecil hampir tenggelam kalau tidak ditolong ayahnya tapi kemudian ayahnya meninggal karena menyelamatkannya. Dan jam tangan itu adalah peninggalannya. Minwo menitikan air matanya mengingat memori itu. Minwo berkata butuh waktu tiga tahun untuk mrnerima kejadian itu dan selama itu ia tidak pernah berbicara degan orang lain karena ia tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ayahnya. Sampai ia menemukan sesuatu yang ia bisa lakukan yakni mengingatnya.. dalam lukisan.. dan dalam jam tangan. Minwo  berkata "Jika sesorang yang kau cintai meninggal, orang yang ditinggal dapat hidup dengan normal seperti dirinya. Tapi ia hidup tapi ia seperti orang yang tidak hidup. Mungkin pergi mengikuti orang meninggal itu adalah cara yang benar". (menunjuk kalau apa yang dikatakan ayah mimi adalah benar) 
Mimi ikut merasakan kesedihan minwo. Ia pun mendekati minwo mencoba menghapus air matanya. Dan tanpa sadar mimi mencium minwo lebih dulu. Sesaat kemudia ia sadar dan jadi salting. Ia berpura mencari sesuatu dan menghidupkan lampu yang ada.

Dan mimi pun menemukan buku gambar minwo. Tapi gambar yang ada dibuku gambar minwo adalah gamabr semi-semi. Mimi kaget melihat gambar yang mirip dirinya, minwo kelabakan dan langsung merebut buku itu dari tangan mimi dan pergi dari sana.
Sampai dirumah minwo memukuli dirinya karena menggambar hal-hal seperti itu.
Keesokan harinya minwo yang berada dikelas sendirian melihat-lihat buku gambarnya yang tidak semi-semi lagi.. lol.. lalu tiba-tiba guru seninya datang. Guru itu bertanya apakah minwo sekarang sudah tidak ikut kelas seninya. Minwo hanya menunduk. Sebelum guru itu pergi, guru itu berpesan agar minwo hati-hati dan membereskan ruangan kalau minwo menggunakan ruang seninya. Minwo sedikit terkejut karena guru tersebut mengetahuinya. Tapi minwo pun hanya menerima nasehat itu.
Minwo menatap hendphonenya ragu. Ia ingin menghubungi seseorang tapi tidak jadi. Semantara itu mimi tanpak murung disalan dan seperti menunggu telepon dari seseorang. Bibi bertanya kenapa mimi tidak berdandan seperti siwa sekolah lagi akhir-akhir ini. Bibi menebak kalau disekolah ada pangeran tampan yang selama ini mimi impikan. Mimi hanya terdiam, bibi menyuruh mimi untuk bersikap baik. Lallu tiba-tiba telepon disalon berbunyi. Mimi dan bibinya berebut ingin mengangkat. Tapi ternyata telepon itu dari pelanggan salon. Mimi pun tanpak kecewa lagi.
Pikiran minwo sepertinya sedang dipenuhi oleh mimi. Ia bahkan memahat meja dengan gambar mimi.Saat sadar degan apa yang ia buat, minwo pun memutuskan untuk pergi dari kelas itu.
Tapi saat baru saja keluar gerbang sekolah, guru seninya memanggil. Minwo pun berhenti dan menoleh kebelakang. Ternyata disana sudah ada ibu minwo dan truk pindahan yang ingin menjemput minwo. Minwo pun mau tak mau ikut truk pindahan itu. Dijalan ibu meminta maaf karena mereka harus pindah seperti ini. Ia juga berkata kalau ia tidak bisa marah kepada ayah minwo yang telah meninggalkan mereka dangan tumpukan hutang yang banyak, karena ayah minwo pergi setelah menyelamatkan minwo.
Kemudian dari arah depan minwo melihat mimi memgayuh sepeda. Ternyata mimi memutuskan untuk memui minwo lebih dulu juga. Minwo ingin menghentikan truk itu tapi tidak bisa, ia pun hanya terus melihat mimi sampai mimi melewati mereka.
 
masa sekarang
Minwo kembali menemui dokter. Ia berkata meski ia sudah kembali kesekolah lamanya ia tetap tidak bisa mengingat apapun. Minwo pun memutuskan menerima obat yang dokter berikan. (Obat penenang kali ya)
Minwo bejalan dlm hujan setelah dari dokter. Arwah mimi yang mengikuti dari belakang, memaksa minwo mengambil payungnya. Tapi tentu saja minwo tidak bisa mendengar. Kemudian minwo menerima telepon dari team leadernya. Team leader berkata kalau ia masih belum bisa menghubungi si fire warrior tapi ia sudah tau alamatnya dari ip address komputer yang digunakan. Arwah mimi sepertinya tau siapa si fire warrior dan memohon sambil menangis agar minwo tidak kesana karena ia merasa ada hal buruk yang terjadi kalau minwo pergi kesana. Tapi lagi-lagi minwo tidak bisa mendengarnya, minwo malah segera berlari kealamat yg diberikan team leader. 
Ternyata alamat itu adalah alamat apartment minwo. Minwo akan masuk keapartmentnya, tapi sepertinya ia tau siapa si fire warrior. Yakni tetangga depan apartmentnya. Minwo pun menekan tombol apartment tetangganya itu. Tetangga itu keluar. Minwo langsung menyakan apakah benar ia si fire warrior. Tetangga itu yang tadinya menunduk ragu, tiba-tiba mengamgkat wajahnya sambil sedikit senyum mengantang.
nb:
- maap kalau banyak tulisan n gambar.. tangan ini sulit dicegah lol..
- gambar december 8 diawal aye rasa 1 laki2 adalah minwo dan yg lainnya adalah teman minwo dan si gadis adalah mimi.
- rambut teman minwo sekarang menutupi sebagian wajahnya.. dan sepertinya itu juga menutupi bekas luka bakar... namanya juga fire warrior.
- si guru bilang ruang seni terbakar karena minwo, tapi kalau di ep. ini saat minwo dan mimi maen api diruang seni, ruang seni itu masih tidak apa.
- jadi nanti ada hubungannya teman minwo, minwo, mimi, dan ruang seni yang terbakar
- lolololo kenapa yae bikin spoiler lagi... harap jangan percaya.. 
- tulisan ini adalah tulisan dari aye untuk aye..

1 komentar: