Di rumah Mixi merasa kasihan karena hidup Soo-jung begitu sulit. Tiba-tiba Soo-jung mendengar suara dari kamar In-wook. Ternyata In-wook paknik buru-buru pergi kerumah ibunya karena ibunya dipukuli orang dan restorannya dihancurkan. In-wook marah, ia mencari kekasih ibunya hingga ke bar dan memukulinya disana. Pagi hari saat tiba dikantor Jae-min menyuruh asistennya agar mencarikan posisi untuk Soo-jung jika ia datang melamar kerja, ia juga menyuruh asistennya mentransfer uang yang ingin dipinjam Soo-jung. Jae-min bertanya kenapa In-wook tidak kelihatan. Asistennya bilang In-wook minta ijin tidak masuk kerja. Saat diluar asisten Jae-min bertemu kakak Jae-min. Asisten itu berbisik bahwa ia disuruh mentransfer uang kerekening Soo-jung. Kakak Jae-min senang akan informasi itu.
Soo-jung lega karena Jae-min telah mentransfer uang yang dimintanya. Ia kemudian membayarkannya kepada para preman klub. Ia kemudian meminta surat perjanjian hutang kakaknya, ia menghancurkannya dan melemparkannya kemuka para preman. Para preman marah namun berhasil ditenangkan kakak Soo-jung. Sambil pergi kakak Soo-jung berterima kasih kepada para preman. Soo-jung marah karena kakaknya malah mengucapkan terima kasih kepada para preman. Kakak Soo-jung heran dari mana Soo-jung mendapatkan uang itu. Soo-jung tidak mau bercerita. Kakak Soo-jung malah meminta Soo-jung mencarikannya pinjaman lagi sebesar 20 juta untuk membangun karir barunya. Soo-jung marah, ia berkata pada kakaknya agar menemukan wanita yang membuat kakaknya berhutang banyak serta bosnya yang lari membawa uang tabungannya. Kalau tidak menemukan ia tidak ingin bertemu dengan kakaknya lagi. Soo-jung kemudian pergi. Soo-jung mencari kerja dimana-mana, tapi ditolak terus. Soo-jung tidak putus asa dan terus mencari hingga kakinya lecet. Saat beristirahat ia teringat ucapan Jae-min malam itu yang menyuruhnya mencari Jae-min jika ia tidak dapat kerja. Soo-jung berjanji pada dirinya ia tidak akan mencari Jae-min.
Ternyata In-wook ditahan polisi. Young-joo menenui In-wook dipenjara. Ia tahu karana saat menelpon In-wook, polisi yang menerimannya. Young-joo berusa membantu In-wook bebas, tapi In-wook menolaknya karena ia tidak ingin berhutang budi pada Young-joo. Young-joo berkata bahwa sekarang yang terpenting adalah kebebasan In-wook bukan harga diri In-wook, ia juga hanya ingin In-wook berterima kasih kepadanya. Sambil tersenyum sinis, In-wook mengucapkan terima kasih kepada Young-joo. Young-joo bertanya kepada In-wook siapa gadis yang digandeng In-wook malam lalu saat ia datang kerumah In-wook. Ia merasa In-wook hanya memanas-manasinya, ia juga bercerita bahwa ia akan membatarkan pernikahannya. In-wook bertanya tentang sakitnya Young-joo.Young-joo kaget kenapa In-wook bisa tahu. Waktu berkunjung habis, sebelum pergi Young-joo berkata “jangan campakkan aku”. Ibu Jae-min menyuruh orang menyelidiki Young-joo dan mendapatkan informasi kalau Young-joo dekat dengan In-wook. Ia merasa Young-joo perempuan licik. Saat ibu Jae-min pergi ke Spa bersama Ibu Young-joo, ia mendesak Ibu Young-joo agar segera menetapkan hari pernikahan. Ibu Young-joo mengelak dan berkata agar menunggu hati Young-joo tenang dulu karena Young-joo merasa terluka dengan kabar yang beredar selama ini tentang Jae-min. Ibu Jae-min tidak terima anaknya disalahkan, ia menyindir pernikahan tersebut harus dilakukan sebelum gosip lain datang (gosip tentang Young-joo yang mempunyai pria lain). Ibu Yoaung-joo tidak terima dan marah. Ibu Jae-min minta maaf dan merasa reaksi Ibu Young-joo berlebihan karena ia tadi bilang kalau seandainya ada gosip lain tentang Yaoung-joo.
Soo-jung tetap berusaha mencari kerja ditempat lain, namun tetap di tolak. Ia putus asa dan hampir menelpon Jae-min, tapi tidak jadi. Jae-min merenung dikantor hingga malam. Begitu juga In-wook yang sedang lembur. Saat Jae-min akan pulang, In-wook sedang ditelpon Young-joo yang tengah mabuk.
Ibu Young-joo menyelidiki kamar anaknya. Tiba-tiba ada bunyi telpon, Ibu Young-joo mengangkat telpon Young-joo, ternyata itu adalah telpon dari pengacara yang disewa Young-joo untuk mengeluarkan In-wook dari penjara. Young-joo keluar dari kamar mandi. Ia curiga ibunya ada dikamarnya. Young-joo bertanya apakah tadi ada telpon. Ibunya mengatakan tadi ada telpon dari pengacara yang mengatakan semuanya sudah beres. Ibunya bertanya siapa In-wook?. Young joo tidak menjawab. Ibunya kembali bertnya apakah Jae-min tidak menelponya beberapa hari ini, ia kecewa karena saat Young-sakit pun Jae-min tidak menelpon. Ibu Young-joo memperingatkan Young-joo untuk mengakhiri hubungannya dengan In-wook karena ayah Jae-min menyruh mereka untuk segera menetapkan tanggal pernikahan. Young-joo berkat ia tidak ingin menikah. Ibunya merasa Young-joo kurang dewasa karena dengan pernikahan ini kedua perusahaan keluarga akan saling diuntungkan, ia juga ingin Young-joo bertanya pada dirinya sendiri apakah ia tidak menyukai Jae-min. Ibu Young-joo kemudian pergi meninggalkan anaknnya.
In-wook diantar pulang oleh ibunya. Ibunya betanya kenapa In-wook memukul orang hingga ia sampai mau lumpuh, ia juga bertanya siapa gadis yang membebasakan In-wook dari penjara. In-wook jengah, ia menyur ibunya pulang karena ia sudah mau sampai rumah, tapi ibunya ingin melihat rumah In-wook. In-wook mnarik ibunya hingga makanan yang dibawanya jatuh. Ibunya memunguti makanan tersebut. In-wook kesal karena ibunya terus memunguti makanan tersebut padahal sudah dilarang. Hal ini terlihat oleh Soo-jung yang baru saja pulang. Di kamar In-wook memikirkan perkataan Young-joo ketika dipenjara. Soo-jung kelelahan, namun ia kembali semangat membuat surat lamaran lagi setelah melamun sejenak.
Pagi hari Jae-min datang kekantor, resepsionis memberinya salam tapi tidak dihiraukan olehnya. Tiba-tiba Jae-min menghampiri meja resepsionis, ia bertanya apa ada seorang gadis mencarinya. Resepsionis kikuk menghadapi Jae-min, ia bertanya gadis seperti apa yang dimaksud Jae-min. Jae-min lalu memberi pesan jika Soo-jung mencarinya suruh menemuinya dikantornya. Resepsionis itu tidak menyangka wanita yang dulu ia usir ternyata yang dicari Jae-min. Jae-min melihat In-wook sudah masuk kerja. Ia bertanya pada asistennya apakah ada orang yang menelponnya. Asistennya bilang tidak ada. Lalu ia bertanya apakah uang yang dimintanya untuk ditransfer sudah dilakukan. Asisten bilang sudah. Jae-min heran kenapa Soo-jung belum juga menghubunginya padahal uang sudah ditransfer. Ia lalu menyuruh asistennya memanggil In-wook untuk menyerhkan hasil laporannya. Jae-min hanya membolak-balik laporan In-wook. In-wook ingin pamit keluar, tapi Jae-min melarangnnya. In-wook bertanya apakah Jae-min ada yang ingin ditanyakan. Jae-min bertanya kenapa In-wook ambil cuti, ia menyindi “masa pergi bertamasya dengan pacar lagi?? ”. In-wook hanya diam, Jae-min melihat In-wook yang tengah menahan amarah ia berkata “kalau bukan, lupakan saja”. In-wook kemudian ijin keluar setelah tidak ada yang ingin ditanyakan Jae-min lagi. Jae-min kesal pada In-wook dan juga Soo-jung yang tak kunjung menghubunginya. Ia berpikir untuk menghunginya pai tidak jadi, ia menganggap Soo-jung tidak sopan.
Tiba-tiba ada bunyi telpon, Young-joo meminta untuk bertemu. Young-joo kesal karena ia telah mengungkapkan keinginannya untuk membatalkan pernikahan ini tetapi kenapa keluarga Jae-min tetap memaksa merka menikah. Jae-min berkata bahwa sikap Young-joo yang saat itu langsung pergi setelah mengutarakan niat membatalkan pernikahan, telah membuat dirinya dalam posisi sulit. Young-joo dengan sikap acuh minta maaf karena ia tidak sempat memikirkan posisi orang lain saat itu. Melihat sikap acuh Young-joo, Jae-min mengira Young-joo menginginkan Jae-min yang mengatakan membatalkan pernikahan itu. Jae-min “apakah karena tertangkap olehku sehingga kau kehilangan muka, lalu berbuat begini?” Young-joo “tidak”. Jae-min”kalau tidak. Masa kau cinta setengah mati padanya”. Yaou-joo berkata apa Jae-min tau arti cinta setengah mati kepada orang lain. Jae-min berkata orang seperti dia tidak perlu tahu hal semacam itu. Jae-min bertanya apa Young-joo tidak akan menyesal nanti. Jae-min”aku.. sebenarnya lebih baik dari pada yang kau bayangkan”. Young-joo tertawa sinis mendengarnya. Jaemin bertanya sekali lagi apa Young-joo benar-benar ingin putus. Young-joo berpikir sejanak lalu berkata “Ya”. Jae-min akhirnya setuju untuk putus kemudian dia pergi dari tempat itu. Jae-min kembali lagi dan berkata Young-joo tidak usah khawatir, dia yang akan menyelesaikan permasalahan ini. Jae-min pergi dengan perasaan kesal dan kecewa.
Soo-jung sudah kehabisan bahan makanan. Soo-jung mengatakan hal itu kepada Mixi, tapi Mixi malah marah. Mixi marah karena selama ini Soo-jung tidak pernah memberinya uang untuk mebayar sewa maupun untuk membeli makanan. Soo-jung berkata apakah ada orang yang menelponya. Mixi menyindir Soo-jung bisa membayar 30 juta pada preman tetapi tidak bisa memberi temannya uang 10 won saja. Soo-jung berkata ia kan memberikan Mixi uang jika sudah bekerja karena uang 30 juta itu adalah uang hasil pinjamannya dari Jae-min. Mixi berkata ada orang memberikan uanng 3o juta dengan mudah, tertapi orang yang diberi malah mencari kerja begitu kelas. Sambil menangis Mixi juga berkata ia juga benci kehidupan miskin ini, selama ini ia mati-matian mencoba menjadi artis karena ini adalah kesempatan bagi orang seperti dia untuk merubah nasib. Mixi memberi saran agar mau menerimma tawaran kerja Jae-min, lalu ia pergi meninggalkan Soo-jung.
Soo-jung tetap berusaha mencari kerja ditempat lain, namun tetap di tolak. Ia putus asa dan hampir menelpon Jae-min, tapi tidak jadi. Jae-min merenung dikantor hingga malam. Begitu juga In-wook yang sedang lembur. Saat Jae-min akan pulang, In-wook sedang ditelpon Young-joo yang tengah mabuk.
In-wook menghampiri Young-joo di tempat mereka jadian dulu. Young-joo senang karena In-wook datang, ia bertanya apa In-wook melakuakan ini karena ia telah menolongnya bukan karena In-wook tidak ingin mencampakkannya. In-wook menjawab karena keduanya. Young-joo senang karena In-wook menunjukan dirinya yang sebenarnnya, yakni dattang bila disuruh datang dan pergi bila disuruh pergi. In-wook hanya tersenyum ketus. Young-joo berkata bahwa ia telah benar-benar putus dengan Jae-min, dan ia bilang Jae-min menerimanya begitu saja walaupun ia bilang bahwa ia mencintai In-wook. Young-joo lalu mengajak In-wook pergi. Di mobil Young-joo berusaha merayu In-wook, tapi selalu ditolak. In-wook merasa Young-joo berbuat begini karena ia dicampakkan Jae-min. Young-joo bilang ini karena ia mencintai In-wook. In-wook tidak percaya, ia berkata apa keinginan Young-joo selanjutnya adalah menikah dengannya. Young-joo dengan enteng menjawab “menikah ya menikah, takut apa”. In-wook kaget dengan jawaban Young-joo. Young-joo bertanya apa ini keinginan In-wook sebenarnya. In-wook “asalkan bisa menangkapmu, maka kehidupanku yang miskin akan berubah”. Young-joo kaget dan bilang bahwa In-wook juga tahu itu tidak mungkin terjadi. Young-joo menyuruh In-wook keluar dari pekerjaannya, karena ia tidak tahan In-wook bekerja dibawah Jae-min. In-wook sadar, ia teringat pertanyaannya kepada Young-joo dulu waktu di bali “bagimu, aku ini apa?” dan kini telah menemukan jawabannya. In-wook pergi, Young-joo mengejar dan berkata bahwa ia benar-benar mencintai In-wook. In-wook bilang Young-joo tidak mencintainya, ia hanya ingin memiliki In-wook. In-wook benar-benar pergi kali ini.
Soo-jung mencari Mixi ditempat kerjanya malah dikira sebagai orang yang dikirim untuk menggantikan Mixi. Bos Mixi langsung menyuruh Soo-jung masuk menemani tamu berkaroke tanpa mendengar penjelasan Soo-jung. Awalnya Soo-jung bingung namun akhirnya menikamati pekerjaannya tersebut karana Soo-jung dapat menyalurkan perasaannya lewat bernyanyi. Soo-jung senang karena Bos Mixi memberikan gaji yang cukup besar sehingga ia mampu untuk membeli bahan makanan. Dijalan tiba-tiba In-wook menyambar barang belanjaan Soo-jung, berusaha membantu membawanya hingga sampai rumah. Diperjalanan Soo-jung terus bertnya mulai tentang Ibu In-wook dulu yang tidak sengaja bertemu, hingga tentang bagaimana pekerjaan perempuan ditempat In-wook bekerja apakah gaji besar. In-wook bertanya kenapa tapi Soo-jung tidak memberitahu alasannya. In-wook dengan sikap dinginnya masuk kedalam rumah.
Mixi iri dengan Soo-jung yang selalu bertemu In-wook tanpa sengaja, sedangkan ia tidak. Soo-jung yang sedang senang diajari Mixi teknik-teknik saat akan menemani tamu berkaroke. Tiba-tiba Mixi tanya apa Soo-jung punya uang untuk berkaroke. Ternyata mereka berniat mengajak In-wook berkaroke. Mereka bertiga bersenang-senang di tempat karoke. In-wook bisa sedikt tersenyum saat melihat Soo-jung dan Mixi menari-nari saat karoke. Tapi Mixi kesal karena Soo-jung terus bergelayutan ditubuh In-wook saat mereka berdua bernyanyi. Mixi curhat tentang apa yang terjadi padanya pada In-wook, ia juga bertanya apa menurut In-wook ia cantik. In-wook menjawab “kamu cantik”. Mixi senang. Soo-jung teharu karena menghayati lagu yang ia nyanyikan.
Jae-min diantar asistennya kerumah Soo-jung. Begitu sampai Jae-min malah menyuruh diantar pulang, ternyata Jae-min sedang mabuk dan minta diantar ketempat Soo-jung. Di jalan saat akan pulang Jae-min melihat Soo-jung pulang bersama In-wook. In-wook sedang menggendong Mixi. Jae-min curiga namun tetap melaju pergi. Jae-min terus memikirkan kejadian tadi ia memita asistenya putar balik. Soo-jung mengucapkan terima kasih kepada In-wook karena hari ini berkali-kali merepotkannya. In-wook mengajak Soo-jung untuk minum bir dirumahnya. Soo-jung senang. Soo-jung bilang bahwa In-wook sangat menyukai kebersihan karena kamar In-wook bersih dan ditata rapi. In-wook bilang itu sudah seperti penyakit. Soo-jung tertawa mendengarnya. Soo-jung juga bilang ia tidak menyangka hari ini In-wook banyak bicara bahkan menyanyi bersamanya. In-wook menawarkan membuat makanan untuk Soo-jung, namun tiba-tiba ada bunyi ketukan pintu dari rumah Mixi. Soo-jung keluar melihatnya, ternyata itu adalah Jae-min. In-wook menyusul keluar. Suasana jadi tegang. Mereka saling melihat satu-sama lain.
Mixi iri dengan Soo-jung yang selalu bertemu In-wook tanpa sengaja, sedangkan ia tidak. Soo-jung yang sedang senang diajari Mixi teknik-teknik saat akan menemani tamu berkaroke. Tiba-tiba Mixi tanya apa Soo-jung punya uang untuk berkaroke. Ternyata mereka berniat mengajak In-wook berkaroke. Mereka bertiga bersenang-senang di tempat karoke. In-wook bisa sedikt tersenyum saat melihat Soo-jung dan Mixi menari-nari saat karoke. Tapi Mixi kesal karena Soo-jung terus bergelayutan ditubuh In-wook saat mereka berdua bernyanyi. Mixi curhat tentang apa yang terjadi padanya pada In-wook, ia juga bertanya apa menurut In-wook ia cantik. In-wook menjawab “kamu cantik”. Mixi senang. Soo-jung teharu karena menghayati lagu yang ia nyanyikan.
Jae-min diantar asistennya kerumah Soo-jung. Begitu sampai Jae-min malah menyuruh diantar pulang, ternyata Jae-min sedang mabuk dan minta diantar ketempat Soo-jung. Di jalan saat akan pulang Jae-min melihat Soo-jung pulang bersama In-wook. In-wook sedang menggendong Mixi. Jae-min curiga namun tetap melaju pergi. Jae-min terus memikirkan kejadian tadi ia memita asistenya putar balik. Soo-jung mengucapkan terima kasih kepada In-wook karena hari ini berkali-kali merepotkannya. In-wook mengajak Soo-jung untuk minum bir dirumahnya. Soo-jung senang. Soo-jung bilang bahwa In-wook sangat menyukai kebersihan karena kamar In-wook bersih dan ditata rapi. In-wook bilang itu sudah seperti penyakit. Soo-jung tertawa mendengarnya. Soo-jung juga bilang ia tidak menyangka hari ini In-wook banyak bicara bahkan menyanyi bersamanya. In-wook menawarkan membuat makanan untuk Soo-jung, namun tiba-tiba ada bunyi ketukan pintu dari rumah Mixi. Soo-jung keluar melihatnya, ternyata itu adalah Jae-min. In-wook menyusul keluar. Suasana jadi tegang. Mereka saling melihat satu-sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar