Kamis, 06 Mei 2010

Memories Of Bali episode 10

Setelah memikirkan perkataan Soo-jung bahwa ia tidak perlu merasa bersalah, In-wook menghubungi Jae-min untuk bertemu. Mulanya Jae-min menolak namun akhirnya setuju. Mereka akhirnya bertemu di klub malam tempat Jae-min dulu bertemu In-wook saat baru kembali ke Korea. In-wook bertanya berapa uang jajan Jae-min sebulan. Jae-min bingung dengan maksud In-wook. In-wook bercerita bahwa ia kenal seorang wanita yang bekerja mati-matian selama 3 tahun dan mendapat uang 2 juta. Ia kemudian bertanya apakah Jae-min hanya untuk minum bisa menghabisan uang 2 juta. Jae-min bertanya maksud In-wook sebenarnya. In-wook bertanya lagi apakah Jae-min tahu arti iba sebenarnya. Lalu ia bercerita bahwa ia tahu orang kaya seperti Jae-min jika bahagia akan menunjukan rasa iba namun jika mereka tahu ada yang tidak beres mereka akan menunjukan sifat asli mereka. Sehingga menyebabkan orang miskin seperti dia dan Soo-jung hanya bisa bergeliat didunia bawah. In-wook menceritakan ini penuh dengan rasa marah. ”karena inilah aku mohon jangan sembarangan menunjukan rasa ibamu yang murahan. Karena kau tak mampu menanggungnya, inilah yang ingin aku bicarakan” kata In-wook lalu pergi setelah membayar minumannya. Saat In-wook pergi Jae-min memanggilnya dan berkata “hey In-wook. Apa yang kau maksud dengan kami? Kau tidak berhak menyebutnya. Bukankah kau yang ingin menikahi Young-joo tapi tak bisa dan sekarang malah menjilat kakakku. Kau bukan apa-apa. Tapi terimakasih hari ini kau telah begitu bicara banyak padaku. Perlu ku beri nasihat juga? ”. In-wook menoleh. “ Jangan terlalu mempercayai kakakku!” kata Jae-min. In-wook berterima kasih kepada Jae-min karena menasehatinya, ia lalu pergi.


Di rumah Soo-jung, Mixi bercerita bahwa cinderela walaupun disiksa ibu tirinya, ia tetaplah seorang bangsawan maka bisa pergi kepesta raja dan mempunyai sepatu kaca. Hal ini berbeda dengan mereka yang rakyat biasa walupun mempunyai sepatu kaca akan ditanya dari mana mereka mencuri sepatu kaca tersebut. Mixi ambil makan juga berkata bahwa hal inilah yang ingin dibicarakan Ibu Jae-min bahwa mereka berasal dari setatus yang berbeda, ia lalu bertanya apa benar Soo-jung tidak ada hubungan apa-apa dengan Jae-min. Soo-jung tidak menjawab ia masih tidur-tiduran. Mixi heran bila tidak ada hubungan apa-apa kenapa Soo-jung sampai dipecat. Soo-jung bangkit merebut makanan Mixi dan berkata karena itulah ia tidak rela dipecat. Mixi membenarkan ia juga tidak rela (makanannya diambil Soo-jung).

Pagi harinya Soo-juung datang kekantor sebenarnaya ia takut akan dihalangi oleh satpam dan resepsionis. Tapi begitu masuk resepsionis dan satpam juga bingung kenapa Soo-jung datang dan mereka akhirnya membiarkan ia masuk. Soo-jung bermaksud menemui Jae-min, namun ia malah bertemu dengan asisten Jae-min. Soo-jung berkata bahwa ia tidak rela dipecat hanya karena alasan yang tidak benar-benar terjadi. Asisten Jae-min berkata bahwa itu sudah jadi keputusan dan pegawai sementara seperti Soo-jung tidak bisa berbuat apa-apa. Soo-jung marah dan berkata kemana pegawai sementara seperti dia harus mengadu jika dipecat semena-mena. Jae-min dan para karyawan yang baru datang dari rapat mendengar itu semua termasuk In-wook. Asisten Jae-min yang belum menyadari keberadaan Jae-min tidak menghiraukan ucapan Soo-jung dan menyebutnya cerewet sambil pergi. Asisten Jae-min melihat Jae-min, ia memberi hormat. Soo-jung juga melihat Jae-min dan memberi hormat. Asisten Jae-min menghampiri Soo-jung dan berkata sebaiknya tidak membicarakan masalah ini disana sambil menggandeng Soo-jung pergi. Namun tiba-tiba Jae-min berkata “masukalah”. Para karyawan curiga termasuk In-wook. Soo-jung masuk sambil melirik In-wook. In-wook tidak mengerti kenapa Soo-jung datang tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Di dalam ruangannya Jae-min sambil bekerja dengan sikap dingin berkata “duduklah!”. Soo-jung duduk. “Apa kau merasa tidak rela?” kata Jae-min. “Ya” kata Soo-jung. Jae-min “kenapa?”. Soo-jung kaget dan berkata “apa?”. “apa kau tidak merasa oranga lain akan salah paham kalau melihatnaya? Kata Jae-min. Soo-jung “apa maksudmu?”. Jae-min “karena kau, aku menjadi terjepit. Kalau kau terus berbuat onar, aku akan semakin terjepit”. Soo-jung tidak percaya apa yang ia dengarkan. Jae-min “Baikalah. Katakan apa yang harus kulakukan? Kau berharap aku melakukan apa? Apa memberimu biaya hidup? Sebulan minta berapa baru cukup?”. Soo-jung marah, ia berdiri dan berkata “Maaf telah membuat situasimu terjepit. Sampai jumapa”. Soo-jung pergi, Jae-min merasa bersalah. Diluar Soo-jung melihat kearah In-wook tapi In-wook terus bekerja tidak memperdulikannya. Soo-jung pergi. Jae-min terus memikirkan apa yang telah diperbuatnya hingga malam hari. Asistennya mengingatkan bahwa sudah waktunya pulang dan pak direktur menunggunya dibawah. Jae-min tidak peduli, ia masih duduk melamun. Kakak Jae-min datang memarahi Jae-min karena tidak turun-turun.

Rupanya malam ini ada makan malam bersama. Ibu Jae-min mendapat laporan dari telepon bahwa tadi Soo-jung berhasil masuk menemui Jae-min. Ibu Jae-min memperingatkan agar penjagaan diperketat di pintu masuk kantor. Ibu Jae-min lalu menghampiri Young-joo yang tengah membantu menyiapkan makan malam. Ibu Jae-min mengajak bicara Young-joo, ia berkata Young-joo tidak perlu sedih karena kejadian malam itu karena ia telah memecat gadis itu. Ia juga menjelaskan bahwa sebenarnya tidak terjadi hubungan apa-apa antara anaknya dan gadis itu dan berkata bahwa menghadapi orang seperti itu harus dibasmi samapai akar. “kalau tak terjadi kenapa-kenapa. apa perlu berbuat begini?” kata Young-joo. Ibu Jae-min menjelaskan kemabali hal ini terjadi karena anaknya berhati lembut maka banyak gadis mendekatinya. Kemudian Jae-min, ayah dan kakaknya datang.

Dimakan malam Jae-min sepertinya tidak terlalu bersemangat, ia terus makan saat yang lainnya saling berbincang. Ibu Jae-min menanyakan keberadaan ayah Young-joo yang pergi ke Inggris untuk mengurus dana kampaye. Tapi Young-joo berkata ia tidak tahu. Ibu Jae-min tidak percaya karena dikoran setiap hari membicrakan hal tersebut. Kakak Jae-min membela Young-joo dengan memanggil nama Young-joo saja. Ibunya menegur karena Young-joo akan menjadi adik iparnya maka jangan memanggil namanya saja. Kakak Jae-min beralasan ia sudah terbiasa memanggil begitu sejak mereka kecil. Ayah Jae-min lalu berkata bahwa kelak Jae-min setelah menikah harus mengurus bisnis sirkulasi. Jae-min kaget hingga tersedak. Kakak Jae-min juga kaget ia bertanya siapa yang diamaksud ayahnya. Ibunya coba membela kakak Jae-min dengan berkata bahwa bisnis sirkulasi adalah bisnis utama keluarga mereka maka harusnya diberikan keanak sulung. Jae-min juga berkata bahwa ia masih belum berpengalaman sehingga tidak layak menerimanya. Kakak jae-in juga berusaha menjelaskan bahwa Jae-min masih kecil, tapi Ayah Jae-min tetap pada pendiriannya. Jae-min merasa tidak enak kepada kakaknya. Kakaknya kesal karena keputusan itu.

Young-joo mengantar Jae-min pulung. Jae-min masih tidak memperdulikan Young-joo, sambil bersikap acuh Jae-min berterimkasih karena sudah diantar lalu ia turun. Young-joo tidak percaya Jae-min masih tidak menganggapnya, ia lalu ikut turun dan berkata ia ingin mampir minum teh. Jae-min kaget dengan sikap Young-joo tapi tetap membiarkannya. Di apartement Jae-min. Jae-min langsung ingin menyiapkan teh namun Young-joo berubah pikiran ia ingin minum arak. Jae-min menyiapkannya dan menyerhkannya pada Young-joo. Masih tidak memperdulikan Young-joo Jae-min menghidupkan TV. Young-joo heran kenapa Jae-min tidak ikut minum juga, ia juga melihat sikap Jae-min yang masih sama kepadanya. Young-joo lalu sengaja menelpon ibunya dan berkata bahwa ia kan menginap di ruamah Jae-min. Jae-min kaget mendengarnya, dan bertanya apa yang tengah dilakukan Young-joo. Young-joo menyindir Jae-min keberatan karena ia tengah menunggu orang datang kerumahnya. Jae-min tertawa Ia heran dengan sikap Young-joo akhir-akhir ini kepadanya, ia menebak bahwa Young-joo telah dicampakakan In-wook. Young-joo meminta diambilkan pakaian ganti. Jae-min mengambilkannya, tapi ia juga mengambil mantelnya dan berkata “kau tidur saja, aku tidur diluar”.

In-wook baru pulang kerja saat berpapasan dengan Mixi dan Soo-jung. In-wook heran mereka akan pergi kemana, karena mereka berdandan. Soo-jung malu bersembunyi dibelakang Mixi. Mixi mengatakan bahwa mereka akan pergi bekerja di tempat karoke. Soo-jung malu lalu pergi meninggalkan mereka. Mixi menyusul dan berkata sampai jumpa.

Soo-jung yang perasaanya sedang tidak enak, tidak melayani tamu dengan baik. Ia malah melamunkan kejadiaan yang ia alami selama ini. Ia sadar saat ada tamu menyiramnnya dengan air. Mixi coba mengalihkan perhatian tamu, ia tidak bisa berbuat banyak menolong Soo-jung. Soo-jung tidak bisa marah kepada para tamu. Sampai dirumah Mixi minta maaf karena Soo-jung harus bekerja seperti itu padahal ia pernah menjadi pemandu wisata di luar negeri, juga pernah bekerja di perusahaan besar. Soo-jung mengingatkan ia juga pernah bekerja diklub malam. Mixi berkata hal itu terjadi karena Soo-jung menolong kakaknya, Mixi lalu bertanya kenapa Soo-jung mengeluh. Soo-jung menjawab ia malu dan tidak enak hati. Mixi lalu berkata apa Soo-jung masih mau bekerja lagi, ia menjawab “mau”.

Jae-min ternyata pergi minum-minum. Ia mencoba menelpon Soo-jung lewat hp Mixi, tapi tidak diangkat-angkat. Jae-min kesal dan berkata akan memarahinya bila ketemu. Ia mencoba menelpon lagi tapi tidak diangkat, lalu ia berniat pergi menemuinya tapi karena sudah mabuk ia sampai terjatuh saat mencoba berjalan. Jae-min sampai rumah Soo-jung dengan taxi. Ia masih mabuk, ia juga masih mencoba menelpon sambil istirahat di depan rumah Soo-jung tapi tidak tersambung. Jae-min terus mencoba menghubungi hingga ia ketiduran.
Soo-jung ternyata tengah pergi keluar membeli minm. Ia bertemu In-wook ditoko minuman. Lalu mereka pulang bersama. Soo-jung bercerita mungkin ini pekerjaan yang pantas untuknya. Ia bisa bersenang-senang sambil bekerja di tempat karoke. Ia mencoba menyakinkan In-wook bahwa ia tidak apa-apa bahkan ia bisa bermalas-malasan bangun setelah selama ini harus bangun pagi untuk bekerja dikantor meski ia juga tidak merencanakan bekerja di tempat karoke selamanya. In-wook tidak begitu yakin akan penjelasan Soo-jung tapi ia bisa mengerti. Ia lalu bertanya apakah perkataannya dulu begitu menyakitkan Soo-jung. Soo-jung tidak menjawab. In-wook berkata lagi bahwa perkataanya tentang ia mencintai Soo-jung adalah benar. Soo-jung berhenti berjalan, ia senang mendengarnya. In-wook juga mengajak Soo-jung pergi akhir pekan lagi.

Saat sampai rumah, mereka melihat Jae-min tengah tertidur di depan rumah mereka. In-wook mencoba membangunkannya tapi tidak berhasil. In-wook lalu membawa Jae-min masuk kerumahnya. Ia menyuruh Soo-jung untuk pulang setelah membantunya membawa Jae-min masuk. Soo-jung pulang, In-wook heran apa sebenarnya yang tengah terjadi. Tiba-tiba hp Jae-min berbunyi. Tapi Jae-min sedang tidur tidak mengetahui hal itu. In-wook lalu mencoba menjawabnya, tapi tidak jadi begitu tahu itu dari Young-joo. Hp terus berbunyi akhirnya In-wook mengangkatnya. Young-joo langsung mengoceh begitu hp diangakat, ia marah-marah karena Jae-min meninggalkan dan mencampakakannya begitu saja, ia bertanya dimana Jae-min sekarang. In-wook yang dari tadi hanya diam mendengarkan Young-joo berbicara, mengatakan bahwa Jae-min sedang tidur dirumahnya sehingga tidak bisa mengangkat telepon. In-wook lalu menutup teleponya, Young-joo heran dan kesal kenapa Jae-min ada disana.

Jae-min terbangun saat sudah pagi. Ia sempat tidak tahu ia ada diamana, ia lalu keluar dan baru sadar ia berada dil ingkungan rumah Soo-jung dan menginap di rumah In-wook. Jae-min kembali kerumah In-wook, ia melihat-lihat rumah itu dan mendapatkan sebuah pesan dari In-wook untuk menitipkan kunci bila Jae-min pergi. Mixi menguping tetangganya ia berkata pada Soo-jung yang tengah makan, sepertinya Jae-min sudah bangun. Ia lalu mendengar bunyi lagi, ia berkata mungkin Jae-min sudah mau pergi. Tiba-tiba ada bunyi ketukan pintu. Soo-jung langsung merapikan diri, Mixi heran melihatnya. Mixi membuka pintu dan itu adalah Jae-min. Jae-min menanyakan apa Soo-jung ada. Mixi memanggil Soo-jung. Soo-jung keluar. Jae-min menitipkan kunci rumah In-wook dan bertanya apa Soo-jung sudah makan. Soo-jung berkata bahwa mereka sedang makan. Jae-min bertanya apa boleh ia ikut makan. Mixi dan Soo-jung mempersilakannya. Soo-jung menyiapkan nasi untuk Jae-min meski nasi mereka akan habis karenanya. Mixi berkata Jae-min tidak udah sungkan. Jae-min makan dengan tidak sungkan. Ia juga bertanya kenapa Mixi tidak menjawab teleponya kemarin padahal ia sudah menghubungi beberapa kali. Mixi menjelaskan keadaan sebenarnya bahwa mereka tidak mampu membayar biaya telepon maka ia tidak dapat menerima atau telepon keluar. Jae-min lalu menyakan apa Soo-jung ada acara hari ini, ia ingin mengajaknya pergi. Soo-jung bertanya pergi kemana. Tapi Jae-min berkata nanti juga akan tahu.
Ternyata Jae-min mengajak Soo-jung ke mall. Jae-min senang sekali bisa pergi bersama Soo-jung. Mereka ke counter hp. Jae-min memilih hp terbaru. Pegawai counter bertanya apakah Jae-min ingin menyalakan dan memilih nomor sekarang. Jae-min berkata “tentu’. Saat Jae-min mengisi formulir permohonan, pegawai conter menjelaskan bahwa mereka bisa menggunakan sistem pembayaran kekasih, jika saling menelpon akan mendapatkan diskon 5 %, suara dering bisa didownload khusus memakai suara pasangannya. Jae-min langsung setuju mendengarnya. Petugas menanyakan nomor yang satunya. Jae-min berkata 004507. (sama dengan permohonan nomor yang diinginkan Jae-min tadi 4507. Soo-jung kaget mendengarnya, ia melirik Jae-min. Jae-min beralasan karena ada potongan. Penyetelan hp sudah selesai Jae-min menekan nomor 1 dan hpnya berbunyi. Tiba-tiba manager toko datang dan mengenali Jae-min. Ia meminta Jae-min mampir kekantornya. Jae-min bilang tidak usah. Manager toko memaksa dan melihat Soo-jung. Jae-min berusaha membayar telepon yang dibelinya, tapi Manager toko menghalanginya. Jae-min lalu lekas-lekas pergi menggandeng Soo-jung sambil memberikan hp tadi untuk Soo-jung. Soo-jung tersenyum senang karena dibelikan Hp baru. Jae-min menyindir jangan meresa tertekan mendapat hp geratis, ia lalu pergi meninggalkan Soo-jung. Soo-jung yang tengah senang melihat-lihat hp batunya, namun tiba-tiba hp itu berbunyi. Soo-jung kaget dan menerima telepon, ternyata itu adalah Jae-min ia mengucapkan selamat tinggal. Jae-min ternyata belum pergi ia tengah bersembunyi. Soo-jung kebingungan mencari Jae-min. Jae-min pergi dengan senang. In-wook sedang berjalan-jalan saat ia tiba-tiba melihat hp yang tengah dipajang di sebuah toko, ia lalu berniat membelinya.


Jae-min berangkat kekantor dengan perasaan senang. Asistenya memberitahu bahwa GM (kakaknya) menanyakan Jae-min yang datang terlambat. Jae-min tidak peduli ia yang tengah senang menyuruh asistenya mencari Young Ye-tai dan membawanya kesana saat itu juga. Asistennya tidak senang berurusan dengan Young Ye-tai lagi. Jae-min juga menyuruh asistennya untuk membawa data pribadi Young Ye-tai. Asistennya pergi, tapi di depan pintu kakak Jae-min tengah bediri menunggu. Kakak Jae-min berlagak tidak ada apa-apa, ia masuk dan bertanya kenapa Jae-min begitu senang. Jae-min tidak menjelaskannya. Kakak Jae-min bertanya apa tadi Jae-min datang ke mall dan bertemu manager jin (manager toko hp tadi). Jae-min heran ternyata kakaknya telah mendapat laporan begitu cepat. Kakak Jae-min memberitahu bahwa mulai saat ini ia harus memperhatikan mall karena ia akan mengambil alihnya nanti segera setelah ia menikah. Jae-min berkata ia tidak minat mengambil alih. Kakaknya bilang walaupun selama ini ayahnya dan ia membantu Jae-min. Namun kelak Jae-min harus mengurusnya sendiri karena ini adalah jalan yang harus dilalui Jae-min. Jae-min marah karena kakaknya menakut-nakutinya. Kakak Ja-min bertkata ia akan tetap membantu Jae-min dan oleh karena itu juga Jae-min membutuhkan orang seperti In-wook untuk membantunya. Jae-min tidak senang, ia bertanya maksud kakaknya datang kemari. Kakaknya berkata bahwa ia hanya ingin Jae-min bekerja dengan serius. Kakak Jae-min lalu menanyakan Jae-min tidur dimana tadi malam. Jae-min berkata kakaknya tidak perlu tahu urusannya. Kakaknya lalu bertanya hp untuk wanita mana lagi yang Jae-min beli tadi. Jae-min sudah jengah dengan pertanyaan kakaknya, ia menjawab “wanita yang kusuka, boleh?”. Kakaknya tetawa dan berkata “Muda benar-benar enak. Akuu pergi dulu”.

Kakak Jae-min pergi dengan keadaan tidak senang. Di luar ia bertemu dengan In-wook yang baru pulang dari makan siang. Kakak Jae-min menanyakan bungkusan yang dibawa In-wook. In-wook bilang ia membeli sesuatu. Kakak Jae-min lalu meminta bertemu In-wook akhir minggu ini. In-wook bertanya ada keperluan apa. Kakak Jae-min tidak menjelaskan dan menyuruh In-wook tetap datang akhir minggu nanti. Ia lalu pergi. In-wook merasa ada yang terjadi.

Mixi menyindir Soo-jung yang dibelikan Hp terbaru oleh Jae-min. Ia merasa Soo-jung melupakan bergitu saja kejadian yang ia alami karena Jae-min, saat Jae-min membelikannya hp. Ia juga menyindir Soo-jung yang keluar masuk rumah Jae-min dan ditampar Ibunya, bisa mudah mendapatkan hp, dan itu membuatnya ingin seperti itu. Ia meminta alamat Jae-min tapi tidak diberi. Mixi menganggap Jae-min telah membeli harga diri Soo-jung saat ia membelikan hp untuk Soo-jung. Soo-jung tidak peduli ia malah main-main dengan hp barunya. Tiba-tiba In-wook mengetok pintu sambil membawa hp baru untuk Soo-jung. Soo-jung buru-buru keluar dan memberikan kunci rumah In-wook. In-wook berusaha menyembunyikan bawaannya, tapi ia meihat Soo-jung membawa hp baru. Soo-jung beralasan hp itu tiba-tiba ada hari ini, dan bertanya apa In-wook ingin tahu nomornya. In-wook bertanya dari mana asal hp itu. Mixi tiba-tiba datang dan berkata bahwa hp itu dibelikan Jae-min untuk Soo-jung. Soo-jung mencoba mencegah Mixi bercerita lebih lanjut. Tapi Mixi tetap bercerita Mixi menjelaskan bahwa hp itu juga menggunakan tarif kekasih dalam pembayarannya. In-wook seperti tidak senang mendengarnya, ia degan ketus berkata ”Bagus sekali. Dengan begini kelak dia tidak akan menelponku lagi. Kemudian menyuruhku mencarimu”. In-wook pergi, Soo-jung merasa tidak enak. In-wook merasa bodoh telah membelikan Soo-jung telepon, ia juga merasa sedih tapi tiba-tiba hpnya berbunyi. Soo-jung dan Mixi berangkat kerja, Soo-jung melirik rumah In-wook ia masih merasa tidak enak.

Teman-teman Jae-min melihat Young-joo sedang mabuk di klub malam. Mereka merasa Young-joo dan Jae-min sedang ada masalah. Karena kabarnya Young-joo mempunya pria idaman lain. Mereka melihat ada pria di dekat Young-joo. Ternyata pria itu adalah In-wook, In-wook datang setelah ditelepon oleh Young-joo. Young-joo yang sudah mabuk berbicara sembarangan. Ia berkata In-wook sekarang arogan karena ia sekarang dimanja oleh direktur. Young-joo bercerita ia telah meminta In-wook untuk dipindahkan kedevisi lain tapi tak bisa. Ia lalu memuji In-wook yang terlihat tampan dan hal inilah yang membuat Young-joo menyukainya. Young-joo bertanya lagi kenapa Jae-min menginap dirumah In-wook, “apa karena gadis tetanggamu itu. Aku benar-benar tidak paham. Apa dia secantik itu? Kau juga menyukai dia? Betul tidak?” kata Young-joo. In-wook tidak menjawab, ia lalu bermaksud mengantar Young-joo pulang.Young-joo malah menangis kencang.

Soo-jung menerima telepon dari Jae-min. Jae-min ingin bertemu dan berbicara dengan dia. Tapi Soo-jung merasa labih baik bicara ditelpon saja. Jae-min tetap ingin bertemu, ia sibuk memilih baju untuk itu. Soo-jung lalu menjelaskan tempat ia berada saat ini, Tapi Jae-min tidak mengerti. Tiba-tiba ada telepon masuk di hp Jae-min. Jae-min mematikan telepon Soo-jung terlebih dahulu sebelum mengangkat telepon tadi. Ternyata Jae-min sedang ditelpon temannya. Mulanya Jae-min tidak tertarik karena ia sedang buru-buru mau pergi. Tapi saat temannya memberi tahu bahwa mereka melihat Young-joo sedang menangis diklub malam sebuah hotel, Jae-min akhirnya tertarik dan menanyakan Young-joo ada di hotel mana. Jae-min menelpon Soo-jung kembali.


Jae-min mengendari mobil dengan penuh rasa marah sambil mengebut. In-wook sedang membantu Young-joo yang sedang muntah karena mabuk. Young-joo merasa dirinya lucu, ia merasa bisa hidup dengan baik tanpa In-wook, dan tidak akan terluka tapi kenyataanya sekarang berbeda. You-joo berkata “Meski Aku mencampakakanmu, kau pun takkan mencampakkanku”. Young-joo menangis dipelukan In-wook karena sadar kini In-wook mencapakannya. Jae-min sampai dihotel saat In-wook sedang memesan kamar. Jae-min mencari In-wook dan Young-joo. Ia menemukan In-wook, ia lalu melihat Young-joo tidak sadarkan diri duduk dikursi lobby. In-wook berbalik, ia melihat Jae-min disana. Soo-jung datang kehotel mencari Jae-min.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar