Selasa, 04 Mei 2010

Memories Of Bali episode 7

In-wook kaget mendengar Jae-min berteriak pada Young-joo dan mengatakan bahwa ia tidak memiliki perasaan apa-apa lagi pada Young-joo. Tapi In-wook tetap diam tidak melakukan apa-apa. Jae-min turun dari lift dengan sedikit menyenggol tubuh In-wook. In-wook juga turun dari lift. Young-joo yang merasa malu dan kesal karena Jae-min mencampakkannya didepan In-wook juga turun. Soo-jung sudah menunggu In-wook di lobby melihat Jae-min turun dengan perasaan kesal, ia lulu melihat In-wook. In-wook menghampiri dan mengajaknya pulang. Young-joo semakin kesal karena In-wook tidak memperhatikannya lagi dan lebih memperhatikan Soo-jung. Sebenarnya Soo-jung juga tidak enak karena ia juga melihat Young-joo ada disana.

In-wook yang masih memikirkan kejadaian tadi mengajak Soo-jung pergi makan mi potong dulu sebelum pulang. Soo-jung setuju. In-wook berjalan sambil menggandeng pundak Soo-jung. Jae-min kelur dengan mobilnya, ia melirik melalui kaca sepion melihat mereka berdua bergandengan. Jae-min tdak habis pikir dengan yang ia lihat.




In-wook ternyata mengajak Soo-jung makan direstoran ibunya. Ibunya senang karena In-wook pulang, terlebih ia membawa seorang gadis bersamanya. Saat In-wook membantu menyiapkan makanan, Ibunya bertanya apakah Soo-jung yang telah mnegeluarkannya dari penjara. Tapi kemudia ia ingat perkataan polisi yang mengatakan gadis yang mengeluarkan In-wook adalah gadis yang cantik dan bermata besar. Ibunya juga curiga In-wook ada hubungan dengan gadis itu karena membawanya pulang. In-wook mengatakan ia tidak memiliki hubungan dengan gadis itu makanya membawanya pulang. Saat makan Ibu In-wook terus memperhatikan Soo-jung, hingga membuat Soo-jung tidak enak. Ibu In-wook beralasan melakukannya karena ini pertama kali In-wook membawa seorang gadis pulang. Soo-jung kaget sekaligus senang karena ia menjadi gadis pertama yang dibawa pulang In-wook.

Saat pulang Soo-jung mengatakan jadi rindu Ibunya. In-wook menanyakan apakah Soo-jung tidak mempunyai keluarga lagi. Soo-jung berkata ia mempunyai kakak tapi sekarang sudah jarang bertemu. In-wook menanyakan alasannya tapi tidak dijawab oleh Soo-jung. Begitu sampai ternyata kakak Soo-jung telah menunggunya. Soo-jung malu ada kakaknya disitu. Kakak Soo-jung datang meminta uang karena ia harus membayar informan dan teman-temannya yang membantunya mencari Young Ye-tai, ia juga berkata bahwa ia telah menemukan bisnis bagus. Soo-jung tidak tertarik. Kakaknya mencoba menawarkan bisnis tersebut pada In-wook. Soo-jung malu dan marah pada kakaknya agar fokus mencari Young Ye-tai saja. Mendengar nama Young Ye-tai, In-wook mengatakan bahw ia pernah melihat bos Soo-jung itu datang kekantor menjari Jae-min. Soo-jung teringat perkataan Jae-min yang ingin membantunya menangkap Young Ye-tai. Ia jadi marah karena Jae-min melepaskan bosnya itu. Ia lalu segera pergi ingin menghubungi Jae-min tapi ia lupa membawa kartu nama Jae-min sehingga tidak dapat menelponnya.

Jae-min yang sedang tidak enak hatinya mengadakan pesta di apartemennya bersama teman-temannya. Tapi hal ini tidak dapat membuat perasaannya tenang ia masih teringat akan hubungan Young-joo dan In-wook serta In-wook dengan Soo-jung. Ia tidak tahan lagi dan membanting gelas kemudian masuk kekamar. Teman-temannya bingung dengan keadaan Jae-mn tapi tidak bisa berbuat banyak. Teman-temannya terus menerusakan pestanya lagi, namun tiba-tiba ada bunyi bel pintu. Ternyata Soo-jung pergi ketempat Jae-min. Teman Jae-min mengenalinya sebagai gadis cantik alami yang ada di klub malam dulu, ia menyuruh Soo-jung masuk. Soo-jung sepat bingung, namun akhirnya dia masuk karena ditarik oleh teman Jae-min. Teman Jae-min memberitahu Jae-min bahwa gadis catik alami menemunya. Jae-min kaget, ia keluar kamar menemui Soo-jung. Soo-jung menatap Jae-min penuh amarah. Jae-min “kali ini karena apa lagi?”. Soo-jung “boleh bicara berdua”. Jae-min”katakan!”. Soo-jung “bukan, bukan disini”. Jae-min “kalau begitu apa mau dikamar?”. Soo-jung kaget, ia berkata “bukan!”. Tapi Jae-min malah menarik Soo-jung kekamar dan menyudutkannya di pintu. Soo-jung menatap Jae-min marah. Jae-min ”katakan”. Soo-jung ”tolong, lepaskan tanganmu dulu”. Jae-min “cepat katakan”. Soo-jung “kabarnya kau sudah bertemu dengan Young Ye-tai”. Jae-min “lalu?”. Soo-jung “kenapa tidak memberitahuku”. Jae-min “kau datang menanyakan hal ini. Sial! Sudah malam datang keruamah seorang pria, aku sudah banyak melihat gadis sepertimu. Jangan berpura-pura di depanku”. Soo-jung heran “apa di dalam matamu aku terlihat seperti berpura-pura? Meski bagimu uang itu tidak berarti apa-apa, namun bagiku itu sangat penting. Mohon jangan meremehkan dia”. Jae-min “kenapa kau begitu munafik. Apa dengan berkata seperti ini, maka harga dirimu akan terangkat? Aku rasa sebaliknya kau berterus terang, kau sengaja mencari alasan karena kau mau mendekatiku, begitu bukan”. Soo-jung marah dan berkata “Ya”. Jae-min “kalu begitu coba saja. aku beri kau kesempatan”. Soo-jung “bagaimana caranya”. Jae-min menunjukan caranya dengan mencoba mencium Soo-jung. Tapi Soo-jung menghindar. Jae-min memaksanya. Soo-jung mendorong Jae-min. Jae-min kaget dan berkata “sikap seperti ini sama sekali tak bisa menangkapku!”. Jae-min mendorong Soo-jung pergi dari depan pintu, ia keluar dan mengajak gadis lain berdansa dengannya. Teman-temannya curiga. Soo-jung keluar dengan kepala tertunduk. Jae-min meliriknya dan terus memikirkannya.

Soo-jung pulang ia masih teringat ciumannya dengan Jae-min, ia merasa malu dan sedih. In-wook mendengar Soo-jung pulang, tapi tetap membiarkan kakak Soo-jung menginap dirumahnya, ia sendiri sibuk mengerjakan tugas. Pagi hari saat Soo-jung mau berangakat kerja Mixi baru pulang. In-wook keluar kamar juga mau bekerja, ia memberitahu kalau kakak Soo-jung menginap ditempatnya. Soo-jung malu mendengarnya. Mixi meminta maaf karena temannya dan saudranya mulai mengganggu hidup In-wook. In-wook menitipkan kunci rumahnya dan mengajak Soo-jung pergi kekantor bersama. Mixi tidak senang ia menyundir Soo-jung yang bisa pergi kekantor bersama In-wook. Soo-jung pamit pergi tapi tidak sengaja terpelesat dan ditolong In-wook. Mixi melihatnya ia membenarkan perkataan Young-joo dulu bahwa Soo-jung benar-benar gadis yang menyeramkan.

Jae-min datang pagi-pagi kekantor bahkan saat petugas cleaning service masih membersihkan kantornya. Jae-min memeriksa laporan dengan perasaan tidak enak, ia tidak peduli dengan petugas cleaning service yang ingin membersihkan mejanya. Asisten Jae-min datang, ia menanyakan keadaan bosnya karena tidak biasanya ia datang pagi-pagi. Jae-min menyuruh asistennya mencari Young Ye-tai dan membawanya menemuinya. Melihat perasaan Jae-min sedang tidak enak asistennya buru-buru pergi daari sana.

Young Ye-tai melihat pengumuman pencariannya masih dipasang dimanan-mana. Kakak Soo-jung bertemu dengan Young Ye-tai dan membawakan ganti baju untuknya. Ia masih belum tahu siapa laki-laki yang ia temui sebenarnya. Mereka lalu pergi ke pemandian umum. Disana kakak Soo-jung bercerita adiknya itu sangat pintar sehingga ia bisa bekerja di perusahaan Pax. Young Ye-tai bercerita ia juga punya kenalan orang penting diperusahaan itu (Jae-min maksudnya). Dan orang penting ini sepertinya juga tertarik dengan bisnisnya. Kakak Soo-jung memuji karena Ye-tai mempunyai banyak relasi. Ye-tai merendah ia berkata justru karena banyak relasi ia harus pandai memilih teman yang tidak hanya pandai menjilatnya saja. Kakak Soo-jung lalu mengajak Ye-tai bertemu adiknya karena ia ingin Ye-tai membujuk adiknya itu agar mau berinvestasi dengannya. Ye-tai sebenarnya ingin, tapi ia merasa kalau cuma menjelaskan dihadapan satu orang masih kurang. Kakak Soo-jung menjelaskan ia akan mengajak tetangga adiknya yang meminjami pakaian untuk Ye-tai (In-wook) dan teman sekamar adiknya (Mixi). Ye-tai setuju jika tiga orang. Ye-tai kemudian berpakaian dan merapikan dirinya. Kakak Soo-jung yang masih belum berpakaian memuji Ye-tai, tapi ia merasa mengenal Ye-tai yang telah berpakaian rapi dan bercukur. Ia berpikir pernah bertemu dimana. Ye-tai meyakinkan bahwa mereka belum pernah bertemu sebelumnya. Kakak Soo-jung ingat dan sadar bahwa orang yang selama ini bersamanya adalah orang yang selama ini dicarinya. Kakak Soo-jung mengancam Ye-tai dan mengatakan bahwa ia adalah kakak Lee Soo-jung. Ye-tai ketakutan. Kakak Soo-jung melepas genggamannya pada Ye-tai karena ia sangat gembira bisa menemukan Ye-tai. Tiba-tiba Ye-tai kabur. Kakak Soo-jung mengejarnya sampai depan pemandian umum namun Ye-tai sudah tidak kelihatan, ia juga baru sadar ia keluar dari pemandian umum tanpa menggunakan pakaian lengkap. Ia malu lalu masuk kembali kedalam tempat pemandian umum.

Young-joo berdandan cantik, Ibunya menayakan ia mau kemana. Young-joo bilang ingin makan siang dengan Jae-min. Ibunya bertanya apakah Young-joo sudah bikin janji, tapi Young-joo bilang tidak. Young-joo pergi, Ibunya curiga dengan sikap Young-joo. Young- joo sampai dikantor disambut asisten Jae-min dan mengantarkannya pergi ke ruangan Jae-min. Ia berpapasan dengan In-wook, tapi mereka bersikap seperti tidak saling kenal. Jae-min yang datang kepagian tertidur diruang kantornya bahkan sampai ngeluarkan air liur. Young-joo jijik melihatnya. Jae-min menanyakan maksud Young-joo tiba-tiba datang kekantornya. Young-joo bilang ia ingin mengajak Jae-min makan siang. Jae-min heran dengan sikap Young-joo, ia bilang jam makan siang masih lama. Young-joo bersedia menunggu, ia kemudian bertanya tentang Soo-jung yang bekerja disana. Young-joo menyindir dan mengatakan ingin keluar dari galeri ibu Jae-min dan memohon jae-min memberinya pekerjaan diperusahaan sehingga semua orang yang pernah bertemu di Bali bersatu lagi di kantor tersebut. Young-joo juga meminta Jae-min mengajak In-wook dan Soo-jung makan bersama mereka, ia menyindir Jae-min akan merasa tidak enak jika makan hanya bersama gadis yanng tidak menarik baginya.

Soo-jung sedang mengikuti pelatihan ketika ada telepon yang mengabarkan ia diajak makan siang oleh Jae-min. Namun begitu sampai di restoran Jepang yang dipesan Jae-min, Soo-jung melihat sepatu wanita. Ini berarti Jae-min tidak sendiri ingin bertemu dengannya padahal ia sudah sengaja berdandan ketika baru sampai di restoran tersebut. Soo-jung tambah kaget ternyata wanita itu adalah Young-joo. Soo-jung tidak eanak. Young-joo menyuruhnya masuk, lalu tidak lama In-wook datang. In-wook kaget melihat mereka begitu pula Soo-jung. Young-joo beralasan mengundang makan mereka berdua karena mereka berdua telah menjaganya selama ia berada di Bali. Makan siang menjadi tegang. Young-joo mengatakan kepada Jae-min agar Jae-min meluangkan waktu untuk memilih baju pernikahan mereka. Jae-min tidak tertarik. Young-joo terus menyindir Soo-jung. Young-joo menyindir Soo-jung yang tidak pernah kuliah tapi diterima di perusahaan Jae-min, juga menyindir huungan Soo-jung dengan In-wook. Young-joo bertanya”apa hubungan kalian”. Soo-jung ingin menjawab, tapi tiba-tiba In-wook bicara “apa hubungan kami, kau sama sekali tidak berhak tanya”. Soo-jung kaget, Young-joo kersenyum kecut sambil tertawa ia berkata “betul juga, aku tak berhak tanya. Aku merasa kalian sangat serasi, betul tidak Jae-min?”. Jae-min tidak memperdulikan apa yang dilakukan Young-joo ia terus memakan makanannya. Soo-jung “kalian juga. Kelihatan sangat serasi”. Jae-min kaget mendengarnya ia melirik Soo-jung, Soo-jung juga melirik kearah Jae-min sepertinya mereka teringat kejadian kemarin malam. In-wook heran akan sikap Jae-min. Young-joo juga heran dengan In-wook.

Jae-min mengantar Young-joo kegaleri. Ia mengebut dan berhenti mendadak setelah sampai digaleri hingga kepala Young-joo terbentur dasbord. Jae-min kesal kepada Young-joo yang sembarangan datang kekantornya mengajak makan bersama, ia juga memberi tahu Young-joo bahwa ia tidak suka permasalahan yang diperumit. Young-joo menjawab ia tidak ingin memperumit masalah tapi ia tidak tahan melihat Jae-min meminjami uang dan memberi Soo-jung pekerjaan. Jae-min heran kenapa Young-joo mengetahui masalah ini. Young-joo berkata ia mengetahui hal ini dari Soo-jung sendiri, makanya ia kesal karena Jae-min tidak pernah berkata kepadanya. Jae-min kesal sekaligus tidak percaya, Soo-jung berani menceritakan hal tersebut kepada orang lain. Apalagi orang lain itu adalah Young-joo tunangannya. Jae-min merasa Young-joo mengalihkan permasalahan dari tentang In-wook menjadi masalah tentang Soo-jung, ia juga kesal karena Young-joo sekarang bersikap seperti telah menjadi istrinya. Sambil terseyum Young-joo berkata “aku belajar darimu”. Tiba-tiba Ibu Jae-min yang juga baru datang mengahampiri mereka. Ia senang mereka berdua pergi makan siang bersama. Ibu Jae-min menyuruh anaknya untuk mampir sebentar ke galeri, tapi Jae-min menolak. Young-joo membela Jae-min dengan mengatakan bahwa Jae-min sepertinya benar sedang sibuk. Young-joo dengan lembut menyuruh Jae-min pergi saja. Jae-min pergi. Ibu Jae-min curiga perubahan sikap Young-joo kepada anaknya, tapi Young-joo tidak peduli ia langsung masuk ke galeri.

Soo-jung teus mengikuti In-wook sampai kantor. Tiba-tiba In-wook berhenti dan Soo-jung menabraknya. Ternyata In-wook mengajak Soo-jung minum kopi dulu di kantin kantor. Teman resepsionisnya melihat tidak senang. In-wook bertanya apa Soo-jung mabuk karena makan makanan jepang tadi. Soo-jung mengatakan ia tidak mudah mabuk, bahkan mungkin jika semua orang yang makan bersamanya kercunan makanan, dia tidak akan apa-apa. Soo-jung bertanya apa In-wook menyukai Young-joo, tapi In-wook malah menyuh Soo-jung menebaknya. Soo-jung berkata kalau In-wook sangat mencintai Young-joo. In-wook hanya tersenyum mendengarnya. Para pegawai wanita heran melihat Soo-jung bisa minum bersama In-wook. In-wook menanyakan kenapa Soo-jung pergi kerumah Jae-min kemarin malam. Ia menyindir karena Soo-jung berpikir bisa menemukan bosnya Young Ye-tai dirumah Jae-min. Soo-jung kaget dan tidak enak mendengarnya. In-wook lalu bercerita tentang Gelanxi, ia bercerita bahwa perbedaan derajat tidak hanya terjadi waktu pada waktu pertengahan saja. Karena cahaya orang-orang kaya telah menutupi mata dan kelinga orang miskin seperti mereka. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa jika orang miskin tersebut merasa senang dan bahagia karenannya. Soo-jung mendengarnya ia sedikit tidak mengerti maksud In-wook tentang Gelanxi.

In-wook berpapasan dengan dengan kakak Jae-min. Kakak Jae-min melihat In-wook baru saja bersama Soo-jung. Soo-jung pamit pergi. Kakak Jae-min menanyakan apakah In-wook telah membaca laporan yang diberikannya, ia juga meminta In-wook menemuinya sebelum rapat direksi dikantornya. Ia juga memuji penampilan In-wook sekarang sehingga banyak menuai pujian dikalangan pegawai wanita.

Para pegawai wanita peserta pelatihan membicarakan ketampanan In-wook. Mereka heran kenapa semua laki-laki tampan diperusahaan itu ditempatkan dibagian pemasaran (Jae-min dan In-wook). Mereka lalu membicarakan gosip tentang Soo-jung yang masuk keperusaan itu berkat Jae-min namun ia juga dekat dengan In-wook. Soo-jung datang, ia sadar tengah dibicarakan semua orang. Ia menggebrak meja dengan buku yang dibawanya.

Jae-min mabuk karena makan makanan jepang tadi, sehingga harus minum obat. Tapi ia tetap merasa mual, asistennya memberi saran agar Jae-min menggunakan jarinya untuk memancing yang ada diperutnya keluar. Jae-min menolak karena hal itu menjijikan. Asistennya mengingatkan bahwa direktur menginginkan Jae-min mengikuti rapat direksi kali ini. Jae-min pergi kerapat dalam keadaan masih sakit. Saat akan sampai ruang rapat ia melihat kakaknya datang dengan In-wook. Ia heran kenapa kakaknya mengaja In-wook mengikuti rapat direksi. Kakak Jae-min mengenalkan In-wook kepada semua direksi termasuk ayah Jae-min. Ayah Jae-min sebetulnya juga heran karena In-wook yang belum menjadi supervisior ikut rapat. Tapi ia membiarkan In-wook mengikuti rapat dengan alasan ia ingin mengetahui apakah anaknya pandai menilai orang.

Kakak Soo-jung dimarahi Soo-jung karena membiarkan bosnya lolos padahal sudah didepan mata. Kakaknya bercerita ia menemukan bosnya di MRT Daemon. Mendengar hal itu Mixi berpikir bahwa bos Soo-jung sudah menjadi gelandangan sehingga uang Soo-jung pasti tidak akan kembali. Mixi bertanya bagaimana dengan jas In-wook. Kakak Soo-jung malah menjawab pegawai grup Pax pasti mudah mendapatkan diskon jadi tidak apa-apa bila tidak kemabali. Soo-jung dan Mixi bersatu memukuli kakaknya. Soo-jung sedih dengan kelakuan kakaknya ia terus-terusan menangis dan mengusir kakaknya. Kakak Soo-jung berjanji akan menangkap bos adiknya namun ia perlu uang untuk itu dan untuk biaya hidupnya. Soo-jung tidak peduli, ia tidak membukakan pintu untuk kakaknya lagi. Saat kakak Soo-jung mau pergi ia bertemu dengan In-wook. Ia meminta maaf karena kemarin merepotkan In-wook. Saat akan pergi ia sedikit berbisik berjanji akan mengganti dan mengembalikan. In-wook heran tidak tau apa yang dimaksud. In-wook mengetuk rumah Soo-jung dan Mixi untuk mengambil kunci rumahnya. Soo-jung mengusirnya, ia mengagap In-wook adalah kakaknya. Mendengar penjelasan bahwa itu adalah In-wook, Soo-jung lekas keluar dan minta maaf. Mixi menyerahkan kunci runah In-wook, ia juga meminta maaf karena kakak Soo-jung mengambil jasnya. In-wook kaget. Soo-jung merasa malu dan tidak enak kepada In-wook.

Mixi merasa In-wook baik hati karena memaafkan Soo-jung dan kakaknya. Mixi mau pergi kerja. Soo-jung yang sedang menyiapkan makan malam bertanya apakah Mixi tahu tentang Gelanxi. Mixi mengira Gulanxi, ia juga berkata bahwa ia pernah ke Gulanxi dan pemandangan di sana sangat indah. Soo-jung merasa bukan itu Gelanxi yang dimaksud In-wook tadi siang. Mixi langsung pergi, ia tidak makan malam karena ia merasa kehilangan nafsu makan bila melihat Soo-jung.

Soo-jung teringat In-wook. Ia menghampiri In-wook dirumahnya, ia meminta maaf atas kelakuan kakaknya. Dan ia mengajak In-wook makan bersamanya. Soo-jung senang bisa makan bersama dan menyiapkan makanan untuk In-wook. Saat makan susana menjadi sedikit canggung karena mereka makan dari tempat yang kecil sehingga sendok mereka saling beradu terus. Soo-jung menghidupkan tape karena menganggap suasana terlalu sepi, tapi buru-buru dimatikan karena In-wook mengatakan menyukai sepi. Soo-jung lalu bercerita sepajang hari ini ia memikirkan tentang apa yang dimaksud Gelanxi oleh In-wook. Selesai makan In-wook meminjami Soo-jung buku berjudul “catatan pribadi Gelanxi di penjara”. In-wook menyuruh Soo-jung membacanya sebelum tidur dan ia bercanda Soo-jung pasti bisa tidur nyenyak sesudah membacanya. Soo-jung malu dan pamit pulang, namun tiba –tiba In-wook mengucapkan terima kasih karena Soo-jung mentrkatirnya makan. Soo-jung senang mendengarnya. Ia juga tiba-tiba berkata “Meski tidak begitu tahu tentang Gelanxi. Namun yang kau katakan itu, aku paham semua. Meski aku membawa sedikit harapan pergi mencari Jae-min. Namun aku tetap berharap memberinya kesan baik. Ini kenyataan! Dia pernah datang kemari mencariku. Jadi aku merasa ada kemungkinan. Namun.. sekarang aku tidak berpikiran seperti itu lagi. Terima kasih kau memikirkan kebaikanku”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar